Baca Selanjutnya Di: http://entry44.blogspot.com/2010/04/cara-membuat-link-berkedip-saat-kursor.html#ixzz1NzR3zzVK simfony jiwa: LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN BK MASALAH YANG TIMBUL PADA ANAK AKIBAT MASALAH SOSIAL

Translate

lagi nge-hop

Wednesday, July 13, 2011

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN BK MASALAH YANG TIMBUL PADA ANAK AKIBAT MASALAH SOSIAL

MASALAH YANG TIMBUL PADA ANAK AKIBAT MASALAH SOSIAL

A. LATAR BELAKANG
Sekarang ini dunia dengan masalah-masalahnya tumbuh lebih kompleks. Demikian juga dengan Indonesia sebagai Negara berkembang, yang terus-menerus terbelit utang Luar Negeri, dan sampai sekarang belum mampu keluar dari kesulitan ekonomi – keadaan tersebut sangat berdampak pada semua bidang kehidupan, terutama bidang pendidikan. Sebagai rakyat Indonesia masih hidup dalam kemiskinan dan ini sangat berpengaruh pada perkembangan kehidupan anak-anak. Mereka nantinya diharapkan menjadi penerus bangsa.
Sekian banyak masalah sosial mengenai kesejahteraan anak, seperti perlakuan kejam terhadap anak; meningkatkan kehamilan remaja; keluarga dengan orang tua tunggal; tingginya angka perceraian pada keluarga yang mempunyai anak; efek kekerasan yang ditampilkan di televisi; kebutuhan akan tempat penitipan anak yang memadai; kurangnya kesempatan pendidikan untuk sekian banyak anak dari keluarga yang kurang mampu; diskriminasi rasial; berubahnya nilai moral; penyalahgunaan obat terlarang di kalangan anak-anak remaja; pengangguran karena sulitnya lapangan kerja; kemiskinan sehingga banyak anak yang putus sekolah.
Di sisi lain masih terjadi kekacauan domestic karena politik atau SARA, lemahnya hokum, korupsi, bencana alam (banjir, kekeringan, kebakaran hutan) semua ini berimbas pada anak-anak yang dilahirkan pada abad 21. Anak-anak yang kelaparan, kurang gii, diperkosa, dijual untuk dijadikan pelacur, disiksa oleh orang dewasa atau orang tua, diabaikan atau ditelantarkan menjadi anak jalanan adalah contoh dari akibat belum beresnya Negara ini, terutama dalam segi ekonomi.
Sebagai seorang konselor tidak bisa tinggal diam dan sangat terusik melihat keadaan yang tidak membahagiakan ini, terutama bagi anak-anak. Melihat keadaan ini saya terpanggil untuk melakukan sumbangan penyuluhan yang kiranya dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi kelangsungan hidup anak bangsa. Dalam PP RI Tahun 2010 tentang Perlindungan anak Bagian empat berkaitan dengan bab Pemulihan pasal 27 Huruf d menyatakan:
“Yang dimaksud dengan “bimbingan kemasyarakatan” dalam ketentuan ini adalah suatu proses dimana anak bekerjasama untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan kesejahteraan sosial, merencanakan cara-cara memenuhi kebutuhan tersebut, serta memobilisasi sumber-sumber yang ada di dalam masyarakat dengan berlandaskan pada prinsip partisipasi sosial.

B. TUJUAN PENYULUHAN
Dalam penyuluhan ini dimaksudkan agar:
1. Memberikan informasi kepada ibu/ bapak dari si orang tua anak melatih orang tua mendidik anak mereka untuk tidak memberi tanggapan yang memicu kemarahan.
2. Melahirkan sikap baru dari persepsi orang tua terhadap keadaan zaman dan keadaan ekonominya terhadap cara mendidik anak.
3. Membuka jalan baru kea arah hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.

C. SASARAN PENYULUHAN
Sasaran dalam penyuluhan ini difokuskan kepada para orang tua yang mempunyai anak, dan tidak menutup kemungkinan bisa juga untuk para anak itu sendiri. Hal ini dilakukan sebagai informasi kepada mereka agar menambah wawasan dan sikap baru dalam persepsinya mendidik anak.

D. ISI MATERI PENYULUHAN
1. Sejarah Masa Kanak-Kanak Selama Berabad-Abad
 Tahun 1979: Watson & Lindgren menunjukkan bahwa pada zaman Romawi dan Yunani, dalam memandang anak sedikit cerah jika dibandingkan dengan abad pertengahan. Anak-anak, terutama dalam keluarga menengah dan kelas atas, disetujui secara terbuka hak-hak dan tanggung jawab khusus. Mereka menilai diri mereka sendiri, sebagai anggota kelompok keluarga dan sebagai Negara yang akan datang.
 Abad pertengahan: anak dianggap sebagai miniature orang dewasa, diberi pakaian orang dewasa dan diwajibkan untuk bekerja pada abad-abad awal. Dalam hal ini, perempuan dianggap budak dan diberi pakaian orang dewasa perempuan; tidak ke sekolah serta dikawinkan sekitar umur 10 sampai 12 tahun, selalu dengan laki-laki yang lebih tua.
 Abad 15 & 16- Zaman Renaissance: orang bertambah kemampuannya dalam membaca dan menulis.
 Abad 17 – tahun 1632-1704: John Locke tidak setuju dengan pendapat bahwa anak adalah miniature (orang dewasa yang kecil) yang secara sederhana tumbuh. Dia percaya bahwa anak membutuhkan pemeliharaan khusus, membiarkan mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka, dan hanya boleh dibatasi ketika diperlukan. Meskipun anak bekerja kontrak untuk waktu tertentu, atau memperkerjakan mereka untuk keluarga-keluarga lain seperti pada umumnya dipraktikkan. Locke menasehati pra orang tua untuk menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka, dan mempengaruhi mereka dengan contoh-contoh yang baik.
 Tahun 1712-1778: Jean Jacques Rousseau juga menolak ide dosa asal dan perbedaan yang wajar pada masa kanak-kanak mengekspresikan dengan kuat kepercayaan bahwa sejak dilahirkan sudah ada bagian yang baik pada diri anak-anak, dan tidak setuju terhadap pendapat Locke bahwa orang tua seharusnya mencintai dan dekat dengan anak-anak
 Tahun 1746-1827: Johann Henrich Pestalozzi mengobservasi dari anak-anaknya sendiri yang berumur 4 tahun, dibentuk atas dasar kepercayaan bahwa ibu adalah guru pertama dan paling signifikan bagi anak.
 Abad 18 dan 19: orang tua harus “mematahkan keinginan” anak-anak mereka agar melatih mereka untuk diterima secara sosial. Perbedaan dalam abad 18 dan 19: anak yang kaya dibimbing oleh guru belajar kegemarannya sedangkan anak miskin bekerja sebagai budak di lading-ladang, pabrik-pabrik, tambang-tambang, pertanian dan belajar menunggu perintah tuannya di zaman Vitorian dan di Pensylvania.
 Mendekati abad 21: banyak anak-anak tidak dilindungi dari kemiskinan, eksploitasi, dan penyiksaan.
2. Tahap-Tahap Perkembangan Masa Kanak-Kanak dapat diamati melalui perkembangan berikut:
 Perkembangan motorik(gerak dari tubuh)
 Perkembangan kognitif (kemampuan untuk berpikir dan memahami dunia sekeliling)
 Perkembangan bahasa
 Perkembangan emosional
 Perkembangan sosial
Contoh peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan motor dari umur 2 tahun-6 tahun:
a. Usia 2 tahun: memakai celana, memegang gelas, menumpuk 6-7 balok, menendang bola besar, berlari.
b. Usia 3 tahun: memakai sepatu, menuang air dari poci, menumpuk 9 balok, bersepeda, melompat, menggambar lingkaran.
c. Usia 4 tahun: berpakaian sendiri, menggunakan gunting, menggambar pola, melempar bola, meloncat dengan satu kaki.
d. Usia 5 tahun: mengancingkan baju, menyalin surat dan pola, berjalan sepanjang garis, melempar dengan benar, melompat.
e. Usia 6 tahun: bersepeda, menulis dan menggambar, meloncat dengan tali, menangkap bola, memperagakan suatu aksi.
Tahap-tahap perkembangan psikososial yang diterapkan pada anak-anak dan remaja menurut Erik Erikson:
a. Lahir sampai 1 tahun: percaya bahwa dunia bersahabat, mantap dan aman.
b. Umur 2 – 3 tahun: dapat mengontrol dirinya sendiri dan orang-orang lain. Bangga akan hal-hal yang dikerjakan, suka membuat pilihan-pilihan.
c. Umur 4 – 5 tahun: aktif dan tegas dalam mengeksplorasi dunia melalui imajinasi dan pengalaman.
d. Umur 6 -12 tahun: mengembangkan bakat dan kemampuan, mencapai kompetensi; menemukan tempat di dunia.
e. Umur 12-18 tahun: mengembangkan identitas, menerima diri sendiri, dan mandiri.
3. Masalah-Masalah Perkembangan pada Umumnya
a. Ketergantungan dan kasih sayang
 Anak yang selalu tergantung: akibat dari kasih sayang yang tidak aman, kurang percaya diri akan kemampuannya.
 Anak yang kurang tergantung: sulitnya bersosialisasi, karena tidak belajar untuk menyetujui pendapat orang lain.
b. Ketakutan yang Berhubungan dengan Respons-Respons
 Rasa malu: biasanya ditandai oleh penarikan diri dari hubungan dengan orang lain yang tidak dikenal atau tidak sering berjumpa.
 Rasa canggung: reaksi takut kepada manusia atau orang asing, bukan pada objek atau situasi. Hal ini lebih disebabkan oleh keragu-raguan tentang penilaian orang lain terhadap perilaku atau diri seseorang.
 Rasa khawatir: menurut Hurlock (1978) khayalan ketakutan atau gelisah tanpa sadar. Biasanya timbul karena membayangkan situasi berbahaya yang mungkin akan meningkat. Intensitas munculnya rasa ini selain dipengaruhi umur juga pengalaman yang signifikan dalam kehidupan anak. Contoh: “Saya takut kalau saya melakukan sesuatu yang salah…”.
 Rasa cemas: timbul karena adanya suatu penyebab, suatu pembangkit rasa takut yang berada di luar dirinya. Biasanya diekspresikan seperti depresi, sifat mudah marah, suasana hati yang berubah-ubah. Anak yang cemas mungkin akan mengalami kegelisahan, mengganggu tidur, dan terus menerus makan-makanan kecil.
c. Kemarahan yang berhubungan dengan respon
 Agresi: tindakan berlebihan dengan tujuan 1) merusak/ mengakibatkan luka 2) memperoleh/ mendapatkan sesuatu. Sikap agresi didapatkan pada anak yang orang tuanya bersikap terlalu memanjakan dan melindungi anak, atau penolakan orang tua, dan terlalu berkuasa. Bisa juga karena pertentangan atau pertengkaran yang terus menerus.
 Rendah diri atau patuh: mempunyai kecenderungan untuk menyetujui orang lain tanpa komentar atau lari dari situasi frustasi. Anak tersebut juga tergantung dengan orang dewasa untuk mendapatkan perhatian dan kasih saying, selanjutnya mengambil jarak terhadap teman sebayanya.
 Cemburu dan persaingan. Cemburu/ iri hati: suatu ketakutan karena dihalangi mencoba untuk untuk dicintai. Persaingan: menunjukkan bahwa seseorang ada dalam kompetensi dengan orang lain untuk pertama kali – untuk menang atau untuk memiliki hanya satu yang dapat diperoleh.
4. Kondisi yang menyebabkan perubahan hubungan orang tua – anak
a. Perubahan pada anak
b. Perubahan sikap orang tua
c. Konsep orang tua tentang anak yang “baik”
d. Konsep kekanak-kanakan tentang orang tua yang “baik”
e. Orang tua kesayangan
f. Lebih menyukai orang luar
5. Pedoman dalam Memberikan Penyerahan Kepada yang Ahli, dengan mencermati pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Apakah tingkah laku anak sesuai dengan umur dan tingkat perkembangan?
b. Apakah tingkah laku anak tepat sesuai dengan lingkungan?
c. Bagaimana seorang anak yang sering menunjukkan masalah tingkah laku?
d. Berapa lamanya masalah?
e. Apakah tingkah laku anak tiba-tiba berubah?
f. Apakah tingkah laku bertentangan dengan fungsi anak secara keseluruhan?


6. Saran Penanganan Untuk Para Orang Tua
a. Semua anak berbeda. Menyenangkan dalam perbedaan mereka dan berdiam pada ketakutan-ketakutan mereka.
b. Ketika anak berjalan pada jalan perkembangan, mereka akan menemui dan mengatasi rintangannya. Di sana terdapat semangat untuk mereka.
c. Menghargai perasaan dan pikiran anak-anak dan orang tua mereka.
d. Mencoba mendengarkan emosi yang telah diungkapkan anak. Mereka sedang mencoba menceritakan sesuatu yang menurutnya penting kepada anda.
e. Tidak ada orang sempurna. Jika anda mempunyai keragu-raguan tentang ini, ambilah kartu laporan tentang anak
f. Cobalah menjadi pribadi yang baik yang anda inginkan untuk berbicara ketika anada menjadi anak.
g. Ketika sedang bersama anak-anak, anda benar-benar ada di sana bukan sedang memikirkan daftar tentang apa yang harus dibeli pada akhir pekan.
h. Jika anak-anak tahu bahwa mereka dipercaya, didengar kata-katanya, dipahami, disayangi dan dihargai – mereka terbuka terhadap prinsip-prinsip disiplin yang efektif, kita membantu anak-anak tumbuh dalam kedewasaan dan pengertian.
i. Tingkatkan harga diri anak dengan penerimaan dan dukungan anda.
j. Doronglah anak-anak untuk menjelajah dunianya. Orang tua mempunyai hak untuk mendirikan pagar dan batas-batas bagi anak-anak, namun dalam pagar itu biarlah anak-anak menjelajah dengan bebas.

E. METODE PENYULUHAN
Dalam penyuluhan ini menggunakan metode ceramah, tujuannya agar terjadi perubahan atau timbulnya pengertian dan kesadaran dari pesan-pesan yang disampaikan melaui penyuluhan bimbingan konseling berikut secara kelompok. Dan dalam hal ini pula, terdapat diskusi Tanya jawab antara pembicara dengan peserta penyuluhan tujuannya adalah untuk menimbulkan perubahan sikap pada sasaran, hal ini berarti sasaran diharapkan mampu menimbang – nimbang mana yang baik dan buruk, mana yang disukai dan yang tidak, atau dalam tahap evaluasi.

F. JADWAL PENYULUHAN
Jadwal penyuluhan dilaksanakan pada jam 13.00 WIB sampai selesai. Dilakukan selama 1 hari tepatnya pada hari Minggu. Bertempat di Balai Desa setempat.

G. SUMBER BACAAN
 Djiwandono, Sri Esti Wuryani. Konseling dan Terapi dengan Anak dan Orang Tua. 2010

No comments:

follow

Followers

My Blog List