obat trauma bagi anak

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu'alaykum

Zaman modern, makin canggih unsur semua bidang dari penataan kota, fasilitas umum, de el el. Namun, dari berbagai kemudahan yang didapat, ada juga kejahatan yang makin keji. Misalnya KDRT terhadap anak, korban bencana alam, anak dijual ke pelacuran, diperkosa, diculik, kekerasan dari pihak lingkungan sekolah atau teman sebayanya.

Tidak hanya di kota-kota besar saja, di daerah pelosok lain juga sudah kena dampak daripada era modern. Penyebabnya banyak kemungkinan, diantaranya persiapan iman yang kurang kuat, agama yang luntur, budaya buruk merajalela melalui layanan televisi dan media massa lain, kurangnya ilmu atau wawasan.

Anak adalah generasi penerus bangsa, jika anak-anak sebagai korban kejahatan orang dewasa bagaimana kelak akan hidup dengan normal? Ya, kalau dia bertahan dan memperbaiki keadaan dengan baik ke arah yang baik. Jika tidak? Dia akan kembali menjadi pelaku daripada trauma yang dialami.

kami berikan enam solusi dalam membimbing trauma yang di alami anak.

1. Pelukan dan Usapan

Kebiasaan buruknya bisa saja anak jadi susah tidur tidak nafsu makan. Bisa saja yang dipikirkannya saat itu kenapa terjadi hal seperti itu, dan tidak ada yang menolongnya saat itu. Maka sebuah pelukan dan usapan serta mengajak bicara si anak untuk mengalihkan trauma yang dialami.

 2. Pemulihan fisik

perlulah anak di-recovery secara fisik terlebih dahulu sebelum pemulihan psikologis. Kalau anak lapar, diberi makan, kedinginan dikasih baju, tidak bisa tidur dibujuk tidur, apabila sakit diberi obat. Hal tersebut sangat diperlukan, setelah teratasi maka bantuan psikologis tidak terlalu banyak membantu, hanya sekedar melengkapi rohaniahnya dan mengeluruskan jalan pikiran yang mengambang karena perlakuan ketidak-adilan. 

3. Hiburan dan teman bicara

Perlu sikap orang tua yang bisa menghibur dan mengajak bicara anak. Di mana kontak dengan sikap yang positif agar tertular pula menjadi energi yang positif. Atau mengajak anak ke kegiatan yang positif bersama keluarga, agar terhibur dan mendapatkan kembali harapan dan impiannya. 

4. Peranan orang luar

bisa saja orang tua atau keluarga dekat juga masih dalam kondisi tidak percaya jika si anak mengalami ketidak-adilan, kondisi yang stressfull dan tidak bisa menghibur si anak, maka diperlukan bantuan ahli seperti tokoh agama setempat, ahli psikologis, ahli konselor anak.

5. Boleh jujur

Memberikan pemahaman apa yang sebenarnya terjadi itu juga perlu, agar ke depannya tidak mengalami hal yang serupa. Misalkan dengan perbandingan menggunakan cerita atau dongeng yang kasusnya hampir menyerupai apa yang di alami anak. Agar anak bisa memahaminya secara perlahan dan mengambil hikmah dari kisah inspiratif.

6. Ajarkan bersyukur

Poin penting dalam kondisi anak yang mengalami trauma adalah rasa bersyukur, karena dia bisa selamat dari maut. Masih bisa memperbaiki keadaan dan motivasi ke depannya menjadi orang yang tangguh. Dan kasih sayang serta curahan perhatian orang tua atau keluarga dekat akan memberikan kekuatan tersendiri bagi si anak.