Baca Selanjutnya Di: http://entry44.blogspot.com/2010/04/cara-membuat-link-berkedip-saat-kursor.html#ixzz1NzR3zzVK simfony jiwa: 06/07/11

Translate

lagi nge-hop

Tuesday, June 7, 2011

tekanan batin masalah keluarga

Sebagian besar dari orang-orang yang meminta bantuan dari seorang penasihat kejiwaan, membutuhkan bantuan yang berkaitan membimbimbing masalah relasi antara wanita dan pria. Kesulitan itu berbeda-beda dan berlainan sifatnya: lain bagi mereka yang baru bertunangan, lain bagi mereka yang sudah menikah.

Ada dua hal yang menyulitkan hidup kaum hawa yang siap untuk bertunangan atau berpacaran. Dalam banyak suku dan lingkungan kebudayaan, kaum hawa menganggap perkawinan sebagai satu-satunya jenjang kehidupan (status vitae) yang pantas diingini. Pendapat itu mencerminkan pendapat umum, bahwa anak-anak perempuan harus menikah, dan kalau mungkin dengan seseorang yang mempunyai kedudukan baik, di bidang ekonomis maupun sosial. Dengan usia 14 tahun lebih, banyak anak perempuan sudah terjun dalam persaingan dengan teman-temannya untuk merebut hati seorang pemuda. Kalau wanita itu gagal dalam usaha tersebut, maka hal itu sering menimbulkan suatu krisis yang besar pada dirinya. Dalam keadaan tersebut, tidak jarang klien-klien mengunjungi seorang pembimbing spiritual/kejiwaan(konselor, psikolog) dengan harapan bahwa sang pembimbing tersebut sanggup menyediakan seorang calon suami bagi mereka.

Kesulitan kedua adalah kenyataan bahwa banyak pemuda suka bergaul intim dengan pacarnya; tetapi untuk membentuk perkawinan yang baik, keperawanan merupakan syarat mutlak. Wanita yang bukan perawan lagi dalam waktu pacaran akan mengalami kesulitan besar kalau dia ditinggalkan temannya dan harus mencari pacar lain.

Sering terjadi bahwa pertentangan antara cinta pemuda dan pemudi dan keinginan orang tua menimbulkan krisis yang berat. Cukup biasa terjadi bahwa orang tua mendominasi memilih calon pasangan untuk anaknya.Dan kebebasan hak anak yang memilih pasangannya, akan mengalami perasaan salah dan dosa jika melawan kehendak orang tua.

Situasi stres dalam hal relasi suami-isteri mempunyai alasan yang beraneka ragam. Di sini hanya dapat disebutkan beberapa hal yang paling umum terjadi. Yang sering muncul: kesulitan yang timbul karena perbedaan antara cocok harapan dari suami dan isteri. Perasaan seperti menimbulkan tekanan diantara pihak si suami atau isteri.

Seorang suami-isteri akan mengalami tekanan hebat misal kasus: suami menyeleweng, dia(isteri) tidak bisa hamil padahal sama-sama sehat,  suami yang mudah melakukan kekerasan fisik atau mental, ada pengaruh dari pihak orang tua masing-masing, tinggal di rumah mertua, dsb.

follow

Followers

My Blog List