Baca Selanjutnya Di: http://entry44.blogspot.com/2010/04/cara-membuat-link-berkedip-saat-kursor.html#ixzz1NzR3zzVK simfony jiwa: 12/23/11

Translate

lagi nge-hop

Friday, December 23, 2011

rapuhnya anak yang terkena aniaya

Penganiayaan anak didefinisikan sebagai "tingkah laku terhadap orang lain, yang (1) di luar tingkah laku, dan (2)membawa resiko yang besar, yang menyebabkan kehancuran fisik dan emosi [NRC, 1993:59].

Pengertian penyiksaan secara umum adalah perbuatan kekuasaan terhadap orang lain dan bahwa penyiksaan fisik dapat mengakibatkan kerusakan dan membahayakan fisik.

Kasus:
Saya sering dipukul ayah hanya karena masalah sepele, di mana saya lupa mengangkat jemuran. Saya dipukul dengan ikat pinggang, ditendang, disodok, sampai berdarah. Tetangga saya melihat kejadian ini, kemudian menolong saya, dan mengantar saya ke Puskesmas terdekat. Tidak soal betapa buruknya ayah saya memukul saya, saya akan selalu menyintainya. [Anak umur 14 tahun]

Lima faktor yang mempercepat penyiksaan anak menurut Kempe & Kempe [1978; 2-24]
  1. Penyiksaan ringan, penyiksaan sering dalam bentuk kekurangan gizi pada anak oleh orang tua mereka.
  2. Harapan-harapan yang tidak realistis, orang tua mengharapkan begitu banyak dari mereka sendiri dan anak-anaknya.
  3. Persepsi-persepsi, seorang anak dilihat sebagai tidak mendatangkan sayang, mengecewakan dan ditargetkan untuk penyiksaan.
  4. Kurangnya dukungan, keluarga yang diisolasi oleh masyarakat dan kurangnya sistem dukungan.
  5. Krisis bahkan yang ringan pun akan dipakai untuk memicu penyiksaan.
**Penyiksaan fisik berupa: pukulan, luka ringan, luka bakar, luka patah tulang, tidak diberi makan,obat-obatan terlarang/alkohol/obat-obat gelap.

**Penyiksaan emosional berupa: hukuman dengan menakuti, mengejek/merendahkan martabat/mencemarkan nama baik, ancaman untuk dibuang,

**Penyiksaan seksual

follow

Followers

My Blog List