Baca Selanjutnya Di: http://entry44.blogspot.com/2010/04/cara-membuat-link-berkedip-saat-kursor.html#ixzz1NzR3zzVK simfony jiwa: Konseling Individu menggunakan teori RET

Translate

lagi nge-hop

Wednesday, July 13, 2011

Konseling Individu menggunakan teori RET



PRAKTEK BIMBINGAN DAN KONSELING INDIVIDU
TERORI: RET
MASALAH: GAGAGAL MENGHADAPI LOMBA OLIMPIADE

A.    PENGERTIAN KONSELING INDIVIDU
Konseling merupakan suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditunjukkan pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan. (Mc. Daniel, 1956)
Konseling individu menurut pendapat kami adalah suatu proses kegiatan dimana para konselor atau pembimbing memberi bantuan atau gambaran terhadap siswa secara langsung dalam memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi berdasarkan pengalaman ataupun fakta-fakta yang dikumpulkan secara face to face.

B.     PERMASALAHAN
Subyek bernama Lita umur 16 tahun, masalah yang dihadapi adalah kurang percaya diri maju ke depan kelas. Sedangkan Lita mempunyai prestasi nilai yang bagus ketika ulangan, dan mempunyai pengalaman berorganisasi di lingkungan rumahnya. Hal yang menghambat Lita adalah sikap dalam diri yang merasa t
Kut salah, takut diejek.

C.    DASAR ATAU TEKHNIK YANG DIGUNAKAN
RATIONAL EMOTIVE THERAPY
1.      Konsep Utama
Rational Emotive Therapy atau Teori Rasional Emotif mulai dikembangan di Amerika pada tahun 1960-an oleh Alberl Ellis, seorang Doktor dan Ahli dalam Psikologi Terapeutik yang juga seorang eksistensialis dan juga seorang Neo Freudian.
Menurut Ellis (dalam Latipun, 2001 : 92) berpandangan bahwa REBT merupakan terapi yang sangat komprehensif, yang menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan emosi, kognisi, dan perilaku. para penganut Rational Emotive therapy dikenal dengan “Teori A-B-C-D-E). Teori ini merupakan sentral dari teori dan praktek RET. Secara umum dijelaskan dalam bagan sebagai berikut : Komponen Proses A Activity / action / agent. Hal-hal, situasi, kegiatan atau peristiwa yang mengawaliatau yang mengerakkan individu. (antecedent or activating event) External event. Kejadian diluar atau sekitar individu
iB
rB Irrational Beliefs, yakni keyakinan-keyakinan irasional atau tidak layak terhadap kejadian eksternal (A). Rational Beliefs, yakni keyakinan-keyakinan yang rasional atau layak dan secara empirik mendukung kejadian eksternal (A) Self verbalization
Terjadi dalam diri individu, yakni apa yang terus mnenerus ia katakan berhubungan dengan A terhadap dirinya
iC
rC Irrational Consequences, yaitu konsekuensi-konsekuensi yang tidak layak yang berasal dari (A). Rational or reasonable Consequences, yakni konsekuensi-konsekuensi rasional atau layak yang dianggap berasal dari rB=keyakinan yang rasional Rational Beliefs, yakni keyakinan-keyakinan yang rasional atau layak secara empirik mendukung kejadian-kejadian eksternal (A)
D Dispute irrational beliefs, yakni keyakinan-keyakinan irasional dalam diri individu saling bertentangan (disputing) Validate or invalidate self-verbalization : yakni suatu proses self-verbalization dalam diri individu, apakah valid atau tidak.
CE Cognitive Effect of Disputing,yakni efek kognitif yang terjadi dari pertentangan (dispating) dalam keyakinan-keyakinan irasional. Change self-verbalization, terjadinya perubahan dalam verbalisasi dari pada individu. BE Behavioral Effect of Disputing yakni efek dalam perilaku yang terjadi dalam pertentangan dalam keyakinan-keyakinan irasional diatas. Change Behavior, yakni terjadinya perubahan perilaku dalam diri individu
2.      Pengertian Teori Konseling Rational Emotive Therapy (RET)
Rasional emotive adalah teori yang berusaha memahami manusia sebagaimana adanya. Manusia adalah subjek yang sadar akan dirinya dan sadar akan objek-objek yang dihadapinya. Manusia adalah makhluk berbuat dan berkembang dan merupakan individu dalam satu kesatuan yang berarti manusia bebas, berpikir, bernafas, dan berkehendak. (Willis, 2004 : 75). Yang dimaksud dengan konseling RET atau yang lebih dikenal dengan rational emotive behavior therapy (REBT) adalah konseling yang menekankan dan interaksi berfikir dan akan sehat (rasional thingking), perasaan (emoting), dan berperilaku (acting). Bahwa teori ini menekankan bahwa suatu perubahan yang mendalam terhadap cara berpikir dapat menghasilkan perubahan yang berarti dalam cara berperasaan dan berperilaku. Menurut Ellis manusia itu bersifat rasional dan irasional. Dengan mengoptimalkan kekuatan intelektualnya, seorang dapat membebaskan dirinya dari gangguana emosional. Unsur pokok terapi rasional emotif adalah bahwa berpikir dan emosi bukan dua proses yang terpisah, akan tetapi merupakan dua hal yang saling tumpang tindih, keduanya merupakan hal yang sama. Emosi disebabkan dan dikendalikan oleh pikiran.
3.      Proses Konseling Rational Emotive Therapy
• Teknik Konseling RET
Teknik-teknik konseling REBT menurut Willis (2004 : 78) adalah teknik yang berusaha menghilangkan gangguan emosional yang merusak diri yang meliputi :
a) assertive training, melatih dan membiasakan klien terus-menerus menyesuaikan diri dengan perilaku tentang yang diinginkan.
b) sosiodrama yaitu semacam sandiwara pendek tentang masalah kehidupan sosial.
c) Self modeling atau diri sebagai model yaitu teknik yang bertujuan menghilangkan perilaku tertentu dimana konselor menjadi model, dan klien berjanji akan mengikuti.
d) teknik reinforcement, memberi reward terhadap perilaku rasional atau memperkuatnya.
e) desensitisasi sistematik merupakan teknik relaxsasi yang digunakan untuk menghapus perilaku yang diperkuat secara negatif.
f) Relaxation.
g) self control yaitu dengan mengontrol diri.
h) diskusi;
i) simulasi dengan bermain peran antara konselor dengan klien.
j) homework assigment (pemberian tugas rumah).
k) bibliografi (memberi bahan bacaan).
4.  Tujuan Konseling Rational Emotive Therapy
a.       Memperbaiki dan merubah sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan klien yang irasional dan tidak logis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan diri, meningkatkan self actualizationnya seoptimal mungkin melalui perilaku kognitif dan afektif yang positif.
b.      Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri seperti : rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was, dan rasa marah. Konselor melatih dan mengajar klien untuk menghadapi kenyataan-kenyataan hidup secara rasional dan membangkitkan kepercayaan, nilai-nilai dan kemampuan diri sendiri.

D.    SKENARIO KONSELING INDIVIDUAL

Nama                     : Lita
Umur                     : 16 tahun
Teori                      : Rational Emotif
Masalah     : kurang percaya diri saat maju di depan kelas
K: Konselor
L: Lita

L:
Assalamu'alaikum
K:
Wa'alaikumsalam. Mari silahkan duduk?
L:
Saya mau mencurahkan hal yang terpendam di benak saya, begini saya merasa kurang percaya diri.
K:
Oh begitu, mungkin
L:
Sebenarnya waktu mengerjakan tiap latihan pelajaran nilainya bagus. Namun ketika ada pelajaran Bahasa Indonesia yang mengharuskan maju ke depan saya nggak bisa. Bagaimana ya bu, saya ingin sekali jadi diri sendiri.

K:
Tapi, sebenarnya dari diri dek Lita mampu nggak sebenarnya?
L:
Dalam hati mampu namun ada perasaan nggak bisa itu
K:
Perasaan nggak bisanya itu karena tidak bisa mengerjakan soal itu apa karena saya malu ah..
L:
Takut diejek..takutnya salah lalu teman-teman mengejek
K:
Jadi nggak bisanya..belum bertempur sudah gugur dulu..begitu? oh tapi sebenarnya mbak Lita nilai yang disukai dalam pelajaran apa, misalnya pelajaran Bahasa Indonesia.  Apa sangat menyukai?
L:
Ia sangat senang…
K:
Ketika mbak Lita ujian itu dapat nilai berapa?
L: 
Dapat nilai 8
K:
Dapat nilai 8 itu sebenarnya bagus..tapi mbak Lita insyyaAllah kalau ada tugas atau debat..insyaAllah bisa, tapi mbak Lita nya yang tidak mau. Padahal itu sudah nilai yang bagus, coba lah mulai terbuka. Perasaannya di slow kan..
L:
Oh begitu ya bu ya…
insyaAllah akan saya coba meyakinkan diri sendiri. Terus terang saya belum pernah maju di depan
K:
Apa di rumah mengikuti organisasi apa…?
L:
Iya, di lingkungan rumah mengikuti itulah…yang anak-anak muda

K:
Seperti karang taruna itu ya..
L:
Iya seperti itu,
K:
Di dalam organisasi kita bisa memupuk rasa percaya diri bahwa ini lho aku, ini lho saya…saya mampu masuk di.. istilahnya kelompok teman-teman. Mungkin mbak Lita mempunyai kelebihan kan, coba kelebihan itu dimunculkan biar orang-orang tahu mempunyai sesuatu yang lebih. Kan setiap manusia mempunyai kelebihan sendiri-sendiri. Ayo yang semangat ..kamu pasti mampu.
L:
Saya akan coba menunjukkan kemampuan saya bu..kalau begitu saya pamit permisi kembali ke kelas. Terima kasih. Assalamu’alaikum
K:
Wa’alaikumsalam..
















REFERENSI BUKU

Surya, Mohammad, dkk. 1988. Dasar-Dasar Konseling Pendidikan (Konsep dan Teori). Penerbit Kota Kembang: Yogyakarta.
Kurtanto, Edi, 2007. Bimbingan dan Konseling. Pontianak: CV Himalaya Raya
http://abangjo-sevenzero.blogspot.com/2009/10/trait-factor-counseling.html http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/ciri-ciri-teori-konseling/
http://jamroh.wordpress.com/
http://kejarmimpi.blogspot.com/2009/05/pengertian-konseling-rational-emotive.html
http://khairiwardi.multiply.com/journal/item/4




1 comment:

Anonymous said...

Saya ingin membedakan apa yang bisa membantu lebah dalam di jiwa seseorang bergerak begitu itu saja tidak yang tidak bisa mengubah jawaban harfiah.

follow

Followers

My Blog List