Baca Selanjutnya Di: http://entry44.blogspot.com/2010/04/cara-membuat-link-berkedip-saat-kursor.html#ixzz1NzR3zzVK simfony jiwa: February 2012

Translate

lagi nge-hop

Monday, February 27, 2012

coba ubah kerugian dengan keuntungan


Click Me~ assalamu'alaiksum,, ketemu lagi deh..
nikmat itu bagaikan pengantin
sedangkan maharnya adalah syukur


Sahabatku, perhatikan nasehat di bawah ini:
Janganlah berputus asa jika kakimu terpeleset atau terjatuh di lubang yang luas. Niscaya engkau pasti bisa keluar darinya karena engkau lebih kokoh dan kuat. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
Janganlah bersedih jika ada busur panah pembunuh datang dari orang yang terdekat di hatimu. Karena engkau pasti menemukan orang yang bakal mencabut busur panah itu dan mengobati lukamu serta mengembalikan hidup dan senyumanmu. 
Janganlah terus berpangku tangan terhadap pengangguran. Terkhusus jika kelelawar telah bertengger dan burung hantu telah mengetahui jalannya maka carilah suara burung yang menyelinap di balik cakrawala bersama sinar pagi yang baru.
Janganlah menunggu kertas sampai berubah warnanya, pudar hurufnya, rusak tulisannya karena kepedihan dan kesedihan. Pasti akan terungkap bahwa tulisan itu tidaklah seindah yang seperti engkau tulis dan kertas-kertas itu bukanlah yang terkahir engkau pakai untuk menulis. Maka engkau harus bedakan antara siapa yang meletakkan tulisanmu di depan matanya dan siapa yang menaruhnya untuk tempat istirahat. Tulisan itu bukan hanya menjadi sekedar ungkapan yang indah-indah saja. Tetapi ia adalah hasil perasaan hati yang dihidupkan huruf demi huruf dan didenyutkan oleh mimpi demi mimpi kemudian terbakar dengan apinya yang menyakitkan. Maka janganlah menjadi seperti raja yang bersedih. Dan burung aneh yang bernyanyi dengan suara merdunya dan terus mengalirkan darah. Karena tidak ada sesuatu di dunia ini yang berhak atas tetesan darahmu walau hanya setetes.

"Barangsiapa menanam angin, ia akan menuai badai."
 
 
 
 

kenyamanan untuk pusat belajar

Hai, sahabat.. apa kabarmu? Tatalah hidupmu ,,jika ingin mendapatkan kenyamanan. Tatalah ruangan belajarmu jika ingin betah belajar.


Click Me~

Ya deeh, lanjut ke intinya ya..biasanya sih, kita belajar ditempat yang berisik seperti detemenin televisi, radio, musik, dll. Oh tidaaakk.. terkadang ini termasuk kebiasaan tidak baik sahabat. Coba deh ikuti panduan berikut ini supaya kamu bisa belajar dengan lebih baik. 
Click Me~

  • TEMPAT, berusahalah menempatkan tempat yang tenang bebas dari gangguan (nggak ada telepon, nggak ada video game, dll). Pilih tempat yang bukan tempat kamu melakukan hal lain. Misalnya, kalau kamu belajar di atas tempat tidur, kamu akan mulai berpikir tentang tiduur, dan segera saja.. zzzzzzzz 
  • Click Me~
  • PENCAHAYAAN: sebagian siswa suka cahaya terang, sementara yang lain suka memilih cahaya yang redup. Cahaya alami paling bagus sebenarnya buat kalian, tetapi cahaya seperti apapun pastikan bahwa cahaya tersebut memadai untuk membaca dan bekerja tanpa merusak matamu. Lampu harus bersinar dari belakang pundakmu dan nggak mengarah langsung ke bidang baca.
  • Click Me~
  • TEMPAT DUDUK: sah-sah saja meringkuk di sofa empuk untuk membaca cerita. Tetapi kalau kamu betul-betul  perlu berkonsentrasi, cobalah kursi punggung lurus di depan meja. 
  • KERIBUTAN:carilah tempat yang jauh dari pusat kegiatan. Tempelkan tanda DO NOT DISTURB, LAGI BELAJAR, atau JANGAN GANGGU supaya orang lain tahu kamu lagibekerja atau belajar. 
  • ALAT TULIS: banyak orang membuang waktu yang berharga untuk nyari-nyari alat tulis. Kamu bisa lebih efesien. Siapkan barang-barang berikut ini di mejamu, dalam kotak sepatu, atau dalam kantong plastik. * pensil, *bolpoin *karet penghapus *spidol *kertas kosong *selotip *pelubang kertas *rautan pensil *lem *stapler *penggaris *pensil warna *klip *kartu indeks *kalkulator *dll. Menyediakan barang-barang untuk pusat belajar bisa menguras kantong juga. Tips nya yang lebih mudah mencicil membeli barang tersebut dari hasil simpanan uang saku yang ditabung. 
  • Click Me~ 
  • KOMPUTER: di zaman sekarang, belajar semakin membutuhkan kehadiran tekhnologi termasuk komputer/laptop/note book. Tapi, biasanya komputer terletak bukan di pusat belajar si anak namun dipakai bersama anggota keluarga lain. Cobalah untuk merencanakan kamu bisa membagi waktu kapan waktu longgarnya, ketika kamu memerlukan hal itu untuk mengerjakan tugas (bagi yang kurang mampu). 
  • TEMPAT MENYIMPAN TUGAS JANGKA PANJANG: sebagian tugas dari sekolah bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan baru kelar. Tugas penelitian dan pameran sains memang memakan waktu lama, dan tugas ini tidak hanya menyita waktu, tapi juga membutuhkan tempat luas. Dalam merencanakan tugas berjangka panjang, pikirkan pula cara kamu menata bahan-bahan yang kamu butuhkan untuk tugas itu. Mungkin kamu perlu keranjang plastik untuk meletakkan buku, perlengkapan percobaan, atau alat dan bahan prakarya. Menempatkan semua perlengkapan dan bahan tugasmu di satu tempat akan menolong kamu-dan tugas itu-untuk jadi teratur. Nggak ada tetek bengek yang bertebaran di kamarmu-atau di seluruh rumahmu. Kunjungi toko perlengkapan rumah tangga untuk mendapatkan gagasan penataan.
  • Click Me~
  • RUJUKAN: bikin perpustakaan kecil yang setidaknya berisi kamus dan tesaurus. Yang juga berguna: ensiklopedi lengkap dalam satu set buku, satu set ensiklopedi (kalau keluargamu punya), atau akses ke ensiklopedi di internet. Tambahkan almanak, atlas, dan rujukan lain yang kamu butuhkan. Kalau kamu mengambil mata pelajaran bahasa asing, kamu tentu perlu kamus bahasa itu, misalnya, kamus Spanyol-Indonesia. 
  • TEMPAT TEMPEL: gunakan papan tempel (bisa dari gabus) untuk menempelkan kalender,catatan penting, dan petunjuk untuk tugas khusus. Beri ruang untuk kartu pos, foto, dan gambar kartun. Pusat belajarmu nggak membosankan lagi, bukan?
SELAMAT MENCOBA.. 
Click Me~

Saturday, February 25, 2012

hal yang dilakukan untuk khusyuk sholat



Selamat pagi~ Alhamdulillah syukur kita pada Allah SWT karena masih lagi dipanjangkan umur kita sehingga hari ni. Semoga kita senantiasa berada dibawah berkat dan kasih sayang Allah SWT, ameen~


Makna-makna jiwa yang dapat menyempurnakan solat, mengikut pandangan Imam Ghazali, terhimpun di dalam enam hal, yaitu hudur al-qalb(kehadiran hati), tafahhum (usaha memahami bacaan dan perbuatan), ta'zim (mengagungkan), haibah (takut yang timbul daripada perasaan hormat atau mengagungkan), raja'(harap), dan haya'(malu).


Hudur al-qalb

Yang dimaksud dengan hudur al-qalb ialah mengosongkan hati daripada selain yang kita sedang lakukan dan ucapkan, sehingga kita mengetahui apa yang kita lakukan dan apa yang kita ucapkan dan fikiran, kita tidak berkeliaran kepada selain keduanya. Selama fikiran kita berpaling daripada selain keduanya dan dalam hati kita tidak ada selain ingatan terhadap apa yang sedang kita hadapi dan tidak ada sebarang kelalaian terhadap setiap sesuatu, maka tercapailah dengannya kehadiran hati. Faktor utama bagi kehadiran hati adalah himmah, iaitu minat, keinginan atau perhatian, kerana hati seseorang akan menjadi perhatiannya. Jika seseorang berminat pada sesuatu atau mengingini sesuatu atau menaroh perhatian pada sesuatu, maka hatinya akan hadir padanya, sama ada ia kehendaki atau tidak, sebab hati dijadikan bertabiat demikian.

Apabila hati kita tidak hadir dalam solat, maka ia tidak menganggur, tetapi berkeliaran ke berbagai macam urusan dunia yang diminati atau menjadi perhatian utamanya. Maka tidak ada cara untuk menghadirkan hati kita kepada solat, melainkan dengan memalingkan minat dan perhatian kita kepada solat. Minat atau perhatian kita tidak akan terpaling kepada solat selama belum jelas bahawa tujuan yang dicari bergantung kepadanya. Yang demikian adalah keimanan dan kepercayaan bahawa akhirat itu lebih baik dan lebih berkekalan daripada dunia, dan bahawa solat merupakan sarana untuk mencapainya. Jika perkara ini didukung oleh hakikat pengetahuan tentang betapa tidak berharganya dunia dan betapa sedikit kepentingannya jika dibanding dengan akhirat, maka akan tercapailah daripada keseluruhannya kehadiran hati dalam solat.

Jika dengan sebab seperti ini, hati anda boleh hadir bila anda berada di hadapan orang besar atau raja yang tidak berkuasa menimpakan bahaya atau memberi manfaat kepada anda, dan tidak boleh hadir pada waktu anda bermunajat di hadapan Maha Diraja, Yang ditanganNya segala kerajaan, kekuasaan, manfaat dan bahaya, maka janganlah anda menyangka bahawa hal tersebut memiliki sebab lain selain daripada kelemahan iman.

Oleh sebab itu, berjuanglah anda untuk memperkuat keimanan anda yang lemah tersebut.

Tafahhum

Tafahhum atau memahami makna ucapan merupakan perkara di luar kehadiran hati. Boleh jadi hati hadir bersama lafaz yang diucapkan, tetapi tidak bersama makna lafaz tersebut. Kehadiran hati bersama pengertian tentang makna lafaz yang diucapkan inilah yang dimaksud dengan tafahhum.

Dalam kefahaman ini manusia berbeza-beza, kerana mereka tidak sama dalam memahami makna-makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan berbagai tasbih. Bahkan kefahaman seseorang itu sendiri berbeza dari semasa ke semasa. Berapa banyak makna-makna yang halus yang difahami oleh seseorang yang sedang menunaikan solat, padahal sebelumnya tidak pernah terlintas di dalam hatinya. Melalui kefahaman terhadap makna-makna yang terkandung di dalam bacaan inilah solat mencegah orang-orang yang menunaikannya daripada segala perkara yang keji dan mungkar. Faktor penyebab timbulnya tafahhum, setelah kehadiran hati, ialah sentiasa berfikir dan mengarahkan fikiran ke arah usaha untuk mengetahui dan memahami makna. Usaha menimbulkan tafahhum ialah dengan menghadirkan hati beserta menghalakan pemikiran ke arah memahami makna lafaz yang dibaca dan usaha menolak berbagai lintasan fikiran yang liar.

Cara menolak lintasan fikiran yang menyibukkan ialah dengan memutuskan atau memotong berbagai perkara yang boleh menjadi bahan pemikiran, yakni menjauhkan diri daripada sebab-sebab yang membuat fikiran tertarik kepadanya. Jika perkara-perkara yang menjadi bahan fikiran itu tidak dilenyapkan, maka fikiran tidak akan dapat dipalingkan daripadanya. Sesiapa yang mencintai sesuatu, maka ia pasti banyak mengingatinya, dan ingatan itu pula pasti akan melanda hatinya. Oleh sebab itu, maka kita melihat bahawa orang yang mencintai selain Allah, solatnya tidak akan terhidar daripada berbagai lintasan fikiran yang liar.

Ta'zim

Ta'zim juga merupakan perkara di luar kehadiran hati dan kefahaman, kerana seseorang mungkin mengatakan kepada hamba sahayanya perkataan-perkataan yang ia fahami maknanya dengan kehadiran hati, tetapi ia tidak mengagungkannya, ertinya tanpa ta'zim. Jadi ta'zim adalah tambahan ke atas keduanya. Ta'zim ini merupakan keadaan hati yang lahir daripada dua makrifat:

Pertama: Makrifat akan kemuliaan dan keagungan Allah, yang merupakan salah satu asas keimanan. Sesiapa yang tidak diyakini keagungannya, maka jiwa tidak mahu mengagungkannya.
Kedua: Makrifat akan kehinaan diri dan kedudukannya sebagai hamba yang tidak memiliki sebarang kekuasaan.

Daripada kedua makrifat tersebut lahirlah perasaan istikanah (yakni pasrah dan merendah diri), inkisar (lemah, tidak terdaya) dan khusyu' kepada Allah, yang diungkapkan dengan perkataan ta'zim. Selama kedua makrifat tersebut belum wujud, maka tidak akan timbul keadaan ta'zim dan khusyu'.

Seseorang yang merasakan kecukupan, tidak memerlukan pihak lain dan merasa aman atas dirinya mungkin mengetahui sifat-sifat keagungan pihak lain, tetapi pada dirinya tidak ada perasaan khusyu' dan ta'zim, kerana makrifatnya akan keagungan pihak lain tersebut tidak disertai oleh makrifat lain, iaitu makrifat kehinaan dirinya dan kedudukannya sebagai hamba yang tidak memiliki sebarang kekuasaan.

Haibah

Haibah adalah tambahan ke atas ta'zim, bahkan ia merupakan perasaan takut yang berpunca daripada ta'zim, kerana orang yang tidak takut tidak dapat dikatakan ha'ib. Perasaan takut kepada kala atau ular atau kejahatan seseorang atau yang seumpamanya daripada sebab-sebab yang hina tidak dinamakan haibah, kerana haibah adalah perasaan takut yang berpunca daripada sikap atau perasaan mengagungkan.

Haibah dan khawf adalah keadaan jiwa yang timbul daripada makrifat akan kekuasaan Allah, akan pengaruh dan berlakunya segala kehendaknya ke atas dirinya, dan pengetahuannya bahawa sekiranya Allah membinasakan seluruh manusia, yang dahulu maupun yang kemudian, maka yang demikian itu tidak akan mengurangi kerajaanNya sedikitpun juga. Yang demikian, di samping mengetahui akan segala yang berlaku ke atas para nabi dan para Wali, daripada berbagai musibah dan bermacam-macam ujian, meskipun Allah SWT Maha Kuasa untuk menolaknya. Berbeza dengan keadaan yang disaksikan daripada raja-raja dunia.

Kesimpulannya, semakin bertambah ilmunya tentang Allah, maka semakin bertambahlah rasa takut dan haibahnya kepadaNya.

Raja'

Raja' atau harap pula merupakan tambahan. Beberapa banyak orang yang mengagungkan seseorang raja yang ditakuti, kebaikannya. Seorang hamba adalah sudah selayaknya mengharapkan dengan solatnya ganjaran daripada Allah swt, sebagaimana ia takut bila mencuaikannya akan seksaanNya.

Faktor penyebab timbulnya raja' adalah makrifat akan kelembutan, kedermawanan, keluasan ni'mat, keindahan ciptaan, dan pengetahuan akan kebenaran segala janji Allah swt., khususnya janji Syurga bagi orang-orang yang menunaikan solat. Jika telah wujud keyakinan akan kebenaran janjiNya dan pengetahuan akan kelembutanNya, maka timbullah raja.

Haya'
Haya' merupakan tambahan bagi semua perkara di atas, kerana ia timbul daripada perasaan melakukan kecuaian dan perasaan berdosa. Mungkin sahaja pada seseorang terdapat kesemua yang lain, yakni ta'zim, haibah, raja dan lain-lainnya, tetapi tidak ada padanya haya', kerana tidak ada padanya perasaan melakukan sebarang kecuaian ataupun melakukan sebarang perbuatan dosa.

Maka perasaan haya' ini hanya akan muncul dengan adanya perasaan kekurangan, atau kecuaian dalam ibadat, dan mengetahui akan ketidak mampuan diri untuk mengagungkan Allah sepenuh hakNya. Dan perasaan tersebut menjadi lebih kuat lagi dengan mengetahui akan kecacatan diri, kekurangan ikhlasnya, keburukan batin dan kecenderungannya kepada memperoleh keuntungan yang segera dalam segala amal perbuatannya, di samping mengetahui akan besarnya konsekuensi yang dituntut kebesaran Allah, dan bahawa Dia Maha Mengetahui akan segala rahasia dan lintasan hati sehingga kepada yang sekecil-kecilnya. Semua pengetahuan ini jika telah diperoleh secara yakin, pasti akan menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan haya'(malu).

Inilah sifat-sifat atau makna-makna batin yang mesti wujud bagi menyempurnakan kehidupan solat, dan faktor-faktor penyebabnya. Setiap perkara yang dituntut memperolehnya, maka caranya adalah dengan menghadirkan faktor penyebabnya. Dengan mengetahui faktor penyebabnya, maka kita akan mengetahui cara mewujudkannya. Penghubung kesemua sebab-sebab tersebut adalah keimanan dan keyakinan. Kekhusyu'an hati adalah mengikut kadar keyakinan, dalam erti semakin tinggi kadar keyakinan seseorang, maka semakin tinggi pula kadar kekhusyu'annya.

Dengan melihat kepada perbezaan makna-makna yang telah disebutkan di dalam hati, maka manusia terbahagi kepada orang yang lalai yang menyempurnakan solatnya tanpa kehadiran hatinya, walau sesaatpun; dan orang yang menyempurnakan solatnya dan hatinya tidak lalai walaupun sesaat, seluruh perhatiannya tertumpu pada solatnya, sehingga ia tidak menyedari apa yang berlaku di hadapannya, bahkan ada sekumpulan manusia yang wajah mereka menjadi pucat dan sendi-sendinya menggeletar.

Bahagian tiap orang daripada solatnya adalah mengikut kadar kekhusyu'an, pengagungan, perasaan takut dan lain-lainnya daripada makna-makna tersebut, kerana yang menjadi tempat perhatian Allah swt adalah hati, bukan gerakan anggota badan yang nampak. Pada hari kiamat nanti, tidak ada yang selamat melainkan orang yang datang menemui Allah swt dengan hati yang selamat.

Usaha Menghadirkan Hati Dalam Solat
Seorang mukmin, di samping beriman, ia juga tidak terlepas daripada keadaan mengagungkan Allah swt, takut, menaruh harapan, dan merasa malu kepadaNya atas kecuaian dan kekurangannya. Meskipun kekuatan keadaan tersebut bergantung kepada kadar kekuatan keyakinannya, tetapi terlepasnya dirinya daripada keadaan tersebut dalam solat tidak mempunyai sebab lain selain daripada berpencarnya fikiran, bercawangnya lintasan, ketidak hadiran hati pada munajat dan kelalaian daripada solat.

Tidak ada yang melalaikan seseorang daripada solat selain lintasan-lintasan yang mendatang yang menyibukkan atau mengganggunya. Tidak ada cara untuk menghadirkan hati melainkan dengan jalan menolak atau mengusir lintasan-lintasan tersebut. Sesuatu tidak dapat ditolak atau diusir melainkan dengan menolak atau mengusir sebab-sebabnya. Oleh sebab itu, hendaklah ia mengetahui sebab-sebabnya. Sebab datangnya lintasan-lintasan tersebut sama ada merupakan perkara yang datang dari luar, atau pun perkara yang datang dari dalam dirinya sendiri.

Yang datang dari luar, sama ada yang mengetuk telinga atau nampak bagi penglihatan, yang meragut perhatian, sehingga mengikutnya dan hanyut terbawa olehnya, kemudian fikirannya pun terseret kepada perkara-perkara lainnya secara berantai. Penglihatan menjadi sebab pemikiran, kemudian sebahagian daripada pemikiran-pemikiran tersebut menjadi sebab bagi sebahagian yang lainnya. Orang yang kuat niatnya dan tinggi minat atau perhatiannya, segala yang berlaku pada pancainderanya tidak akan membuatnya lalai. Tetapi orang yang lemah, fikirannya pasti akan berpencar kerananya.

Mengatasinya adalah dengan memutuskan atau menghalang sebab-sebab tersebut dengan memejamkan penglihatan, solat di tempat yang gelap, tidak membiarkan sesuatu yang boleh menyibukkan perasaannya berada di hadapannya, solat dekat dinding agar tidak luas jarak penglihatan, dan menghindari solat di tepi atau menghadap ke jalan, atau solat di tempat-tempat yang penuh dengan perhiasan, atau diatas permaidani yang berwarna-warni, apalagi yang dilukis dengan bermacam-macam lukisan.

Oleh kerana itulah, maka para ahli ibadat beribadat di dalam ruangan yang kecil atau sempit, supaya lebih dapat menumpukan perhatian. Orang-orang yang kuat daripada kalangan mereka meghadiri masjid-masjid dan menundukkan pandangan dan tidak melampaui pandangan mereka dari tempat sujud. Mereka berpendapat bahawa daripada kesempurnaan solat adalah bahawa kita tidak mengetahui siapa di sebelah kanan dan kiri kita. Ibnu Umar r.a. tidak membiarkan di tempat solatnya ada sebarang mushaf atau pedang melainkan beliau menyingkirkannya, dan tidak ada sebarang tulisan melainkan beliau menghapusnya.

Adapun sebab-sebab batin yang datang dari dalam diri kita sendiri, maka ia lebih susah mengatasinya. Sesungguhnya orang yang memiliki obsesi yang bercabang-cabang di lembah-lembah dunia, fikirannya tidak tertumpu pada satu aspek sahaja, tetapi sentiasa berkeliaran dari satu aspek ke aspek lain, sehingga menundukkan atau memejamkan pandangan tidak lagi berguna baginya. Apa yang telah bersemayam di dalam hati sebelumnya telah cukup menyibukkannya.

Cara mengatasinya adalah dengan menarik jiwa secara paksa untuk memahami apa yang dibaca di dalam solat dan menyibukkannya dengannya sehingga melupakan yang lainnya. Perkara lain yang boleh membantunya ialah mempersiapkan diri sebelum takbirat al-ihram dengan memperbaharui ingatan akan akhirat, kedudukan munajat dan pentingnya berdiri di hadapan Allah swt Yang Maha Melihat, di samping mengkosongkan hatinya daripada hal yang boleh menarik perhatiannya sebelum takbiraat al-ihram.

Rasulullah saw bersabda kepada Usman Bin Talhah:

Maksudnya: "Aku lupa mengatakan kepadamu supaya engkau menutup periuk yang ada di rumah. Sesungguhnya tidak semestinya di dalam rumah ada sesuatu yang boleh melalaikan manusia daripada solatnya".


Ini merupakan salah satu cara menenangkan fikiran. Apabila gelora fikirannya tidak dapat ditenangkan dengan cara ini, maka tidak ada yang dapat menyelamatkannya melainkan dengan menumpas atau mencabut materi penyakit dari akar umbinya, iaitu dengan melihat kepada perkara-perkara yang menghalang usaha menghadirkan hati. Tidak syak lagi bahawa yang demikian kembali kepada berbagai perkara yang diminati, yang telah menjadi perhatian utama bagi syahwatnya, maka ia menghukum jiwanya dengan melepaskan diri daripada syahwat-syahwat tersebut dan memutuskan berbagai ikatannya.

Setiap perkara yang melalaikan seseorang daripada solatnya membahayakan agamanya dan merupakan tentera Iblis, musuhnya; maka memegangnya lebih berbahaya daripada membuangnya. Oleh sebab itu, ia hanya dapat melepaskan dirinya daripadanya dengan membuangnya, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad daripada Hisyam Bin Urwah, daripada bapanya, daripada Aisyah r.a. bahawa beliau berkata:

"Nabi SAW mempunyai khamisah (pakaian daripada wool yang padanya terdapat lukisan), maka baginda memberikannya kepada Abu Jahmah dan mengambil sebagai gantinya anbijaniyahnya (pakaian daripada wool yang paling kasar dan paling rendah mutunya). Mereka berkata: Wahai Rasulullah, khamisah lebih baik daripada anbijaniyah.

Baginda saw bersabda: Aku melihat lukisannya dalam solat".
Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh Imam Malik daripada Hisyam Bin Urwah, daripada bapanya, tidak melalui Aisyah r.a.

Nasai dan Ahmad meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a. bahawa beliau berkata:

"Bahawa Rasulullah saw mengambil sebentuk cincin dan memakainya. Kemudian baginda bersabda: Cincin ini, sejak hari ini, telah melalaikan aku daripada kamu, sekejap aku melihat kepadanya dan sekejap aku melihat kepadamu. Kemudian baginda membuangnya".
Diriwayatkan bahawa baginda saw telah memerintah menggantikan tali terompahnya dengan yang baru. Kemudian baginda saw tergerak hatinya untuk melihatnya dalam solatnya, kerana barunya. Maka baginda pun memerintahkan supaya menggantikannya dengan tali yang lama kembali.

Diriwayatkan bahawa Abu Talhah menunaikan solat di dalam kebunnya, maka tiba-tiba beliau tertarik dengan seekor binatang yang terbang di atas pokok mencari jalan keluar. Beliau mengikutinya dengan pandangannya, kemudiannya beliau terlupa berapa rakaat beliau telah solat? Beliau pun menceritakan fitnah yang terjadi pada dirinya kepada Rasulullah saw, dan beliau berkata: "Kebun itu aku sedekahkan, aturlah mengikut kehendak tuan hamba".
Demikianlah mereka bertindak untuk memutuskan hal yang menjadi bahan pemikiran, selain juga sebagai kesempurnaan solat. Itulah obat yang mujarab bagi penyakit tersebut dan tidak ada obat lainnya yang bermanfaat.

Adapun obat penenang dan ajakan memahami zikir yang dibaca, maka ia hanya bermanfaat untuk mengatasi syahwat yang lemah dan keinginan atau minat yang tidak menyibukkan kecuali pinggiran hati. Adapun syahwat yang kuat yang bergelora, obat penenang tidak berguna dan ia akan terus menariknya dan terus menarik anda, kemudian mengalahkan anda sehingga musnah seluruh solat anda dalam usaha tarik menarik. Walaupun demikian, anda tidak boleh meninggalkan mujahadah atau berhenti berusaha untuk mengembalikan hati kepada solat dan mengurangi sebab-sebab yang melalaikan.

Itulah obat yang pahit, dan kerana pahitnya dianggap buruk oleh tabiat, sehingga penyakit yang ada menjadi kronik dan sukar disembuhkan.

Dipetik daripada buku Pejalanan Rabbani, Merentasi Alam Dunia, Barzakh dan Akhirat karangan Prof Madya Dr Musa bin Fathullah Harun

Click Me~ Click Me~

Friday, February 24, 2012

Bruce Lee ialah seorang tokoh didalam dunia seni mempertahankan diri. Suatu hari seorang lelaki bertemu denganya dan berkata
“Ajarkan aku semua ilmu mempertahankan diri yang ada padamu kepadaku”

Lalu Bruce Lee mengambil dua bekas yang berisi air dan berkata,

”Bekas yang pertama mewakili ilmu yang ada pada diriku dan bekas yang kedua mewakili ilmu pada dirimu. Jika kamu mahu memenuhi bekas kamu ini dengan semua ilmuku, maka perkara pertama yang perlu kamu lakukan ialah kamu perlu mengosongkan bekas kamu sebelum ilmu yang lain diisi.”

Maksudnya di atas adalah, sebelum kita bertanya ‘APAKAH TUJUAN HIDUPKU?’ kepada diri kita sendiri, maka hal pertama yang perlu kita lakukan ialah dengan mengosongkan mind dan hati kita dengan prasangka-pransangka salah yang memenuhi mind selama ini mengenai kehidupan seperti,

“Aku hidup tanpa tujuan”
“Aku dihidupkan untuk menikmati segala keindahan dunia”
“Mungkin aku hidup untuk membayar semula hutang pada kehidupan yang lalu”

Setelah mind kita kosong dengan prasangka-prasangka yang belum tentu benar, barulah kita boleh menoleh sejenak kedalam diri dan bertanya selama 20 menit untuk dua pertanyaan berikut:

“benarkah aku hidup dengan mempunyai satu tujuan?” dan
“apakah tujuan itu?”

Bagi umat Islam, kita wajib percaya bahwa Allah mencipta manusia dengan tujuan tertentu. Allah berkata didalam Al-Qur'an surah al Mukminun ayat 115 Allah menyatakan,“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”

bukti kucing tiada najis dalam segi Islam

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa hambanya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun ketika ia sampai di rumah Aisyah, teryata Aisyah sedang solat. Lalu dia memberikan isyarat untuk menyimpannya.

Sayangnya setelah Aisyah selesai mendirikan solat, dia lupa adanya bubur. Datanglah seekor kucing lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika Aisyah melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing dan Aisyah memakannya.

Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling”. Aisyah pernah melihat Rasulullah SAW berwudhuk dari sisa bekas jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Nabi menekankan di dalam beberapa hadisnya bahwa kucing itu tidaklah najis. Malah diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minuman kucing. Kenapa Rasulullah Saw berani mengatakan bahwa kucing tidak menjadi najis kepada manusia Jawabannya, kulit kucing mempunyai otot-otot yang berfungsi untuk melawan sel bakteria. Otot kucing juga dapat menyesuaikan diri dengan sentuhan otot manusia. Pada permukaan lidah kucing pula dilapisi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini berbentuk bengkok mengucup seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setitis pun air yang akan jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar boleh membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Kalaulah bukan dari wahyu Allah tentulah Rasulullah SAW tidak akan berani mengatakan bahwa kucing itu bersih. Segala sesuatu yang baru ditemui oleh para ilmuwan pada zaman moden ini, telah diketahui ilmunya oleh Rasul Kita Muhammad saw sejak 1500 tahun yang lalu.

Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing mengikut perbagai perbedaan usia, posisi kulit, punggung, bagian dalam tapak kaki, bibir, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sampel. Di samping itu, kuman juga diletakkan pada bagian-bagian tertentu. Diambil juga cairan khusus (air liur) yang berada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapati adalah:
1. Hasil yang diambil dari kulit luar tidak mempunyai kuman, meskipun dilakukan berulang kali.
2. Tempat yang kuman sengaja diletakkan menunjukkan hasil negatif sekitar 80% (20% mempunyai kuman), jika dilihat dari air liurnya. Ini menunjukkan kucing dapat melawan kuman yang diberikan kepadanya.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga menunjukkan ketidak hadiran kuman.
4. Hanya sekali kuman dijumpai semasa proses penelitian. Kuman ini termasuk dalam kumpulan kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang selalunya membiak dalam tubuh manusia dalam jumlah yang kecil seperti enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan membiak dalam lingkungan 50 ribu pertumbuhan.
5. Kajian tidak menemui jenis kuman yang beragam dan berbahaya. Perbagai sumber yang dipercayai dan hasil penyelidikan laboratorium menyimpulkan bahawa kucing tidak mempnyai kuman dan mikrobakteria. Air liurnya bersih dan boleh membersihkan seluruh badannya.

Ulasan para doktor yang bergerak dalam bidang kuman, Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Klinik Haiwan Baitharah, jarang sekali ditemui kehadiran kuman pada lidah kucing. Jika mempunyai kuman, itu menunjukkan kucing itu akan atau sedang sakit.

Selain itu, Dr. Gen Gustafsirl menemui kuman yang banyak pada anjing, manusia 25% dari anjing, kucing mempunyai separuh kuman dari manusia. Doktor hewan di klinik hewan Damaskus, Said Rafah menegaskan bahwa kucing mempunyai alat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak menyukai air karena air merupakan tempat yang sangat subur dalam pertumbuhan bakteria. Kucing juga sangat menjaga kestabilan suhu tubuhnya. Jika diperhatiakan, kucing tidak banyak berjemur dan tidak suka mendekati air. Tujuannya agar bakteria tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor yang membuatkan kuman tidak ada pada tubuh kucing.

--Indahnya menjadi umat Nabi Muhammad SAW-- — bersama Tetet Sutardjo dan 4 lainnya.

Refresh HATI


Bila kita memulaikan sesuatu kadang-kadang kita lupa letakkan NIAT, lupa baca BASMALLAH. Sebab itu bila ada masalah kita cepat menyerah.

Bila kita berniat, kadang-kadang kita lupa letakkan USAHA, tunggu diSEGERAKAN baru hendak mengolah. Sebab itu bila kerja tak menjadi maksimal, kadangkala angkat kaki.

Bila kita berusaha, kadang-kadang lupa hendak BERDOA, siang malam keluarkan tenaga dan waktu. Sebab itu bila kerja masih tak sempurna dan mudah putus asa.

Bila kita berniat berusaha dan berdoa, kadang-kadang kita lupa untuk bertawakkal kepada Yang Esa. Bertawakkal pun pada bicara tetapi di hati masih BUTA. Sebab itu bila dilanda masalah kita cenderung marah tak tentu arah.

Bila kita berniat berusaha berdia dan bertawakkal, kadang-kadang kita tetap ALPA. Hendak sebut HAMDALLAH pun susah. Berdia pun sekali sekala, bersyukur cuma sebentar. Sebab itu bila kita sukses lalu ALlah datangkan ujian dan musibah supaya kita ingat dan kembali ke jalan yang ridho. Tetapi kita kecewa sampau mencri jalan yang termudah, membenci diri.

Kita manusia ciptaan ALlah SWT. Bernafas di udara yang sama. Bila lemah ALlah itu ada, bila derita ALlah itu bersama. Senang, susah, sedih, gembira. Allah takkan lupa pada langkah kita. Tapi sememangnya lahiriah kita, kadang-kadang lebih suka DIPUJI. Sebab itu kita jarang MEMUJI Yang Maha Terpuji. Kadang-kadang lebih suka DICINTAI. Sebab itu kita lupa MENCINTAI Yang Maha Mencintai. Kadang-kadang kita lebih suka menyendiri, tapi lupa Allah sedang MEMPERHATIKAN. Sebab itu teruskanlah BERMUSAHABAH pada Pencipta, karena dalam firman Allah Surah Ar-Ra'd:11.

Cobalah, pada masalah harus bersabar dan ridho. Pada ujian harus tabah dan teguh. Pada kegagalan harus usaha doa dan tawakkal. Pada kesuksesan di dunia bukan pengukur kesuksesan di akhirat. Kekayaan harta di dunia bukan pengukur kebahagiaan di akhirat. Kesusahan dan penderitaan di dunia belum tentu bersambung di akhirat. Kealpaan kita di dunia pasti menjadi kesakitan kita di akhirat. Di sana itulah yang perlu kita kejar. Agar dunia mengikuti dengan ridha. DI sanalah akhirat yang pasti. surga yang terindah atau neraka yang menyala! Salam ukhuwah fillah.

memperindah QOLBU

Seseorang yang memiliki HATI SEHAT tak ubahnya memiliki tubuh yang sehat. Akan berfungsi optimal. Ia dapat mengenal Allah Azza wa Jalla dengan baik.

Semakin bersih hati, hidupnya akan selalu dipenuhi rasa syukur. Dikaruniai sesuatu yang sedikit tidak akan mengeluh. Mendapat banyak tidak akan ujub dan takabur, sebaliknya akan tersungkur bersujud. Semakin tinggi pangkatnya, akan membuatnya semakin rendah hati. Kian melimpah hartanya, ia akan kian dermawan. Karena ia menyadari, bahwa semua yang ada adalah titipan Allah semata. Bila tidak dinafkahkan di jalan Allah pasti Allah akan mengambilnya jika DIA berkehendak.

Seperti saat Nabi Sulaiman AS saat dianugerahkan Allah berbagai kelebihan, .."Haadza min fadhli Rabbii, liyabluwaniii a-asyukuru am akfuru. [Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmatNya)] An-Naml:40]

Sewaktu-waktu Allah akan menimpakan ujian dan bala. Bagi orang yang hatinya bersih, semua itu tidak akan terasa nikmatnya. Ujian yang menimpa justru benar-benar akan membuatnya kian merasakan indahnya hidup ini. Karena orang yang mengenal Allah dengan baik berkat hati yang bersih, akan merasa yakin bahwa ujian adalah salah 1 bentuk kasih sayangNya.

Dengan ujian akan menjadikannya bertambah iman, ilmu, ganjaran, bertambah derajad kemuliaan dihadapan ALlah sehingga ia tidak pernah resah, kecewa, tidak ada putus asa, tidak ada keluh kesah berkepanjangan. Karena menyadari bahwa ujian merupakan bagian yang harus disyukuri dalam hidup ini. Yang ada hanya kejernihan dan keindahan hati. Ia amat yakin dengan janji Allah SWT,"Laa yukalifullohu nafsan ilaa wus'ahaa.[Allah tida akan membebani seseorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya.] Al-Baqarah:282.

SubhanAllah, sungguh amat beruntung yang senantiasa berikhtiar dengan sekuat-kuatnya memperindah QOLBUnya. Ikhlas menerima dan menghadapi musibah, sehingga tergapai mutiara hikmah.

.:.mari jadi orang bijak.:.

Thursday, February 16, 2012

menyiasati kesalahan akan keyakinan yang keliru

Sejak lahir sampai mati kita akan mengalami suatu PERUBAHAN. Terkadang suatu perubahan itu adalah suatu kemajuan yang drastis atau bisa jadi kemunduran yang menjerumuskan. Ketika kita mengalami perubahan kemajuan cenderung merasa senang dan hidup terasa indah. Dan ketika perubahan yang membuat mundur kita merasa sedih, putus asa dan hidup bagaikan jalan buntu. Padahal sudah sunatullah bahwa manusia akan mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan lebih banyak daripada peristiwa yang menyenangkan.

Penelitian Dr. Beck, menyimpulkan bahwa dengan memperbaiki keyakinan-keyakinan yang salah, kita dapat mengurangi atau mengubah reaksi kita terhadap suatu peristiwa. Dia menyusun tiga prinsip:

  1. Seluruh suasana hati anda dibentuk oleh pikiran. Anda merasakan apa yang anda kerjakan saat ini disebabkan pikiran yang anda miliki sekarang.
  2. Ketika anda merasa tertekan, ini disebabkan karena pikiran-pikiran anda didominasi oleh suatu pikiran negatif yang merajalela. Yang lebih buruk adalah anda akan mulai mempercayai bahwa segalanya benar-benar seburuk yang anda bayangkan.
  3. Pikiran-pikiran negatif selalu mengandung berbagai penyimpangan yang mencolok. Pikiran yang berbelit-belit merupakan penyebab utama bagi hampir semua penderitaan anda.

Thursday, February 2, 2012

perbincangan si "AKAL" dan "HATI" berkenaan dengan KASIH dan CINTA


Di sebuah pondok usang milik seorang hamba, akal dan hati berbual berkenaan kasih dan cinta

Akal : Assalamu'alaikum, sahabat
Hati: Wa'alaikumussalama
Akal : Apa kabar IMAN anda?

Hati terdiam...
Akal bertanya sekali lagi.

Akal : Apa kabar IMAN anda?
Hati : mungkin kurang sehat
Akal : Mengapa?
Hati : Aku merindui dia segenap jiwaku
Akal : dia yang mana, sahabatku?
Hati : kedua dia, dia yang hakiki, juga yang entah ke mana akhirnya.
Akal : tidak mengapa, itukan fitrah manusia
hati : tapi rinduku kepadanya kadangkala membuat jiwaku resah. pikiranku melayang terbang jauh ke angkasa. kadangkala ketika beribadah juga aku teringat dia
Akal : cintamu padanya, juga cintamu padaNya, cinta padaNya itu kan yang lebih utama..
Hati : Tapi..aku benar cinta dia. Aku benar rindu dia. Aku mencintainya karena Allah. Kami saling menasehati kepada kebaikan. Aku mau mengejar surga bersamanya.
Akal : Apa makna cinta?
Hati : Kasih dan sayang
Akal : Bagiku cinta itu gila
Hati : Mengapa begitu?
Akal : Apabila kita mencintai seseorang, kita asik teringatkan dia. Apa yang dikata jangan segera mungkin kita elakkan. Apa yang diminta, secepat mungkin kita usahakan. Bila ada yang lain mendekati, bergolak rasa cemburu, apa kau merasa begitu?
Hati : Ya. Begitu yang saya rasakan.
Akal : Apa kau tahu apa itu ibadah?
Hati : Orang berkata ibadag adalah taat dan patuh
Akal : Ibadah itu juga adalah cinta
Hati : Bagaimana bisa?
Akal : Ibadah itu cinta. Berkasih-kasihan dengan Tuhan.

Hati terdiam lagi.

Hati : Jadi, apa sebenarnya yang ingin kau sampaikan wahai akal?
Akal : Pikirkan, kalau kau benar mencintai dia karena Allah, apa kau sudah mengadu kepadaNya?
Hati : Aku puas sudah berdoa. Aku mendoakannya 40 x setiap hari. Siang dan malam! Tegas hati.
Akal : Apa kau berdoa kepadaNya hanya karena apabila kau terasa jauh dengannya? Apa kau hanya melipatgandakan ibadahmu ketika jiwamu merasa tak tenang?

Hati diam dan tertunduk.

Akal : Bagaimana boleh kau katakan cintamu karena ALlah. Sedangkan kau mengabaikan DIA ketika cintamu dengannya sedang indah bercahaya. Sabarlah wahai hati. Doamu mungkin tidak makbul sekerlip mata. Barangkali Allah akan memakbulkannya di lain waktu. Barangkali Allah memeberikan hadiah yang lebih berharga untukmu!

Aliran sungai merah terasa semakin deras mengalir ke kepala.

Akal : cinta kepada manusia yang gila seperti itu, hanya layak disandarkan kepada Allah. Allah menarik cintamu karena Allah lebih mencintaimu. Allah merindui doa dan tangisa hambanya. Allah mau kau kembali mengindahkan cintamu kepadaNya!

Hati mulai menangis, sepi..kesal!

Semoga bermanfaat!
.:.mari jadi orang bijak.:.

Wednesday, February 1, 2012

ciri-ciri ta'aruf Islami

Bagaimanakah ciri – ciri  ta’aruf Islami yang sebenar dalam mencipta rumah tangga:

1.Melakukan Istikharoh dengan sekhusyuk-khusyuknya
Setelah anda mendapatkan data dan foto, lakukanlah istikharah dengan sebaik-baiknya, agar Allah SWT memberikan jawaban yang terbaik. Dalam melakukan istikharah ini, janganlah ada kecenderungan pada calon yang diberikan kepada kita. Tapi ikhlaskanlah semua keputusannya pada Allah SWT. Luruskan niat kita, bahawa kita berkahwin atas alasan benar-benar ingin membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Seseorang biasanya akan mendapat sesuatu sesuai dengan apa yang diniatkannya.


2.Menentukan Jadual Pertemuan (ta’aruf Islami)
Setelah data peribadi didapatkan maka perlu adanya sebuah pertemuan yang diatur oleh murabbi masing2 pihak


3.Gali pertanyaan sedalam-dalamnya
Setelah bertemu, hendaklah didampingi murabbi masing – masing , lalu saling bertanya sedalam-dalamnya,   dari maklumat peribadi, keluarga, hobi, penyakit yang diderita, visi dan misi tentang rumah tangga. Biasanya pada tahap ini, baik perempuan mahupun lelaki agak malu-malu dan gementar, maklumlah tidak mengenal sebelumnya. Tetapi dengan berjalannya waktu, semua akan menjadi cair. Peranan pembimbing juga sangat diperlukan untuk mencairkan suasana. Jadi, suasana tidak akan menjadi kaku dan terlalu serius. Diperlukan suasana humor, santai namun tetap serius.
Pihak lelaki mahupun perempuan harus bertanya sedalam-dalamnya, jangan disembunyikan. Pada tahap ini, biasanya pertanyaan-pertanyaan pun akan mengalir.
.
4.Menentukan waktu ta’aruf dengan keluarga Perempuan
Setelah melakukan ta’aruf dan menggali pertanyaan-pertanyaan sedalam-dalamnya, dan pihak lelaki merasakan adanya keserasian visi dan misi dengan calon perempuan, maka pihak lelaki pun harus segera untuk melakukan ta’aruf ke rumah pihak perempuan, untuk berkenalan dengan keluarganya..  Namun ingat, pihak lelaki  jangan datang seorang diri,  untuk menghindarkan fitnah dan untuk membezakan dengan orang yang bercouple.


5.Keluarga pihak lelaki  mengundang silaturahim pihak perempuan ke rumahnya
Dalam hal berkahwin tanpa bercouple, adalah wajar jika orang tua pihak lelaki  ingin mengenal calon menantunya (akhwat). Sebaiknya ketika datang ke rumah pihak lelaki, pihak perempuan juga tidak bersendirian, untuk menghindari terjadinya fitnah.


6.Menentukan Waktu Khitbah
Setelah terjadinya hubungan silaturahim dikedua belah pihak, dan sudah ada keserasian visi dan misi dari pihak lelaki dan perempuan,  juga dengan keluarganya, maka janganlah tunggu lama-lama. Segeralah menentukan  waktu untuk mengkhitbah akhwat (memimang/melamar pihak perempuan). Jarak waktu antara ta’aruf dengan khitbah, sebaiknya tidak terlalu lama, kerana takut menimbulkan fitnah.


7.Tentukan waktu dan tempat pernikahan
Pada prinsipnya semua hari dan bulan dalam Islam adalah baik. Jadi hindarkanlah mencari tanggal dan bulan baik, kerana takut jatuh ke arah syirik. Lakukan pernikahan sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW, iaitu sederhana, mengundang anak yatim, memisahkan antara tetamu lelaki dan wanita, pengantin wanita tidak bertabarruj (berdandan), makanan dan minuman juga tidak berlebihan.


Semoga dengan menjalankan ciri – ciri  ta’aruf secara Islam di atas, Insya Allah akan terbentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah… Yang menjadi dambaan setiap keluarga muslim baik di dunia mahupun diakhirat.

follow

Followers

My Blog List