Baca Selanjutnya Di: http://entry44.blogspot.com/2010/04/cara-membuat-link-berkedip-saat-kursor.html#ixzz1NzR3zzVK simfony jiwa: MAKALAH LAYANAN INFORMASI

Translate

lagi nge-hop

Wednesday, July 13, 2011

MAKALAH LAYANAN INFORMASI

TUJUAN :

1. Memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan.
2. Menentukan arah serta tujuan atau rencana yang dikehendaki.
3. Membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, maupun social budaya.
4. Memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya.
5. Memberikan penghayatan tentang pekerjaan atau jabatan yang akan dimasukinya.
6. Membantu siswa mengumpulkan informasi dan mengembangkan sikap-sikap yang positif.




LAYANAN INFORMASI

Secara umum, bersama dengan layanan orientasi bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan orientasi dan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman pelayanan bimbingan dan konseling. Lebih lanjut, layanan informasi akan dapat menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi bimbingan dan konseling lainnya dalam kaitan antara bahan-bahan orientasi dan informasi itu dengan permasalahan individu.

Di dalam masyarat tersedia banyak kesempatan-kesempatan pendidikan, kesempatan bekerja, kesempatan berhubungan antara satu sama lain. Tetapi tidak semua individu yang sebenarnya berkepentingan dengan kesempatan itu mengetahui dan memahaminya dengan baik kekurangtahuan dan kekurangpahaman itu membuat mereka sering membuat mereka kehilangan kesempatan. Salah pilih atau salah arah seperti; salah pilih sekolah, salah pilih jurusan, salah pilih pekerjaan dan tidak dapat meraih kesempatan yang baik sesuai dengan cita-cita bakat dan minat-minatnya. Sudah tentu kejadian-kejadian ini akan sangat merugikan, tidak hanya bagi individu yang bersangkutan tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat merugikan itu mereka perlu diberkali dengan informasi yang cukup dan akurat.

Ada tiga alas an utama mengapa pemberian informasi perlu diselenggarakan. Pertama, membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, maupun social budaya. Luayanan informasi berusaha merangsang individu untuk dapat secara kritis mempelajari berbagai informasi berkaitan dengan hayat hidup dan perkembangan. Kedua, memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya “kemana dia ingin pergi”. Sarat dasar menentukan arah hidup adalah apabila ia mengetahuan (informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana bertindak secara kreatif dan dinamis berdasarkan atas informasi-informasi yang ada. Dengan kata lain, berdasarkan atas informasi yang diberikan individu itu diharapkan dapat membuat rencana-rencana dan keputusan tentang masa depannya serta bertanggung jawab atas rencana dan keputusan yang dibuatnya. Ketiga, setiap individu itu unik. Keunikan itu akan membawakan pola-pola pengambilan keputusan dan bertindak yang berbeda disesuaikan dengan aspek-aspek kepribadian masing-masing individu.

Pertemuan antara keunikan dan variasi kondisi yang ada dilingkungan dan masyarakat yang lebih bagi individu yang bersangkutan maupun bagi masyarakat, yang semuanya itu sesuai dengan keinginan individu dan masyarakat. Dengan demikian akan terciptalah dinamika perkembangan individu dan masyarakat berdasarkan potensi positif yang ada pada diri individu dan masyarakat.

1. Jenis-Jenis Informasi
Jenis dan jumlah informasi tidak terbatas, namun khususnya dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling hanya ada tiga jenis informasi.
a. Informasi Pendidikan
Dalam bidang pendidikan banyak individu yang berstatus siswa atau calon siswa yang diharapkan pada kemungkinan timbulnya masalah atau kesulitan. Diantara masalah atau kesulitan tersebut berhubungan dengan:
1) Pemilihan program studi
2) Pemilihan sekolah..fakultas dan jurusannya
3) Penyesuaian diri dengan program studi
4) Penyesuaian diri terhadap suasana belajar
5) Putus sekolah

Norris, Hatch, Engelkes dan Winborm (1977) menekankan bahwa informasi pendidikan meliputi data keterangan yang sahih dan berguna tentang kesempatan dan syarat-syarat berkenaan dengan berbagai jenis pendidikan yang ada sekarang dan yang akan dating. Norris dkk, mengemukakan informasi pendidikan dan latihan perlu disebar luaskan kepada individu anggota masyarakat, khususnya bagi yang masih menduduki bangku pendidikan formal. Mereka perlu mengidentifikasi tingkat-tingkat informasi pendidikan khususnya dikaitkan dengan keperluan mereka yang baru saja memasuki sekolah. Jenis-jenis informasi pada setiap tingkat adalah sebagai berikut:
1) Pertama kali masuk sekolah

a) Jam-jam belajar
b) Disiplin dan peraturan sekolah lainnya
c) Kegiatan belajar dan kegiatan anak lainnya disekolah
d) Buku-buku atau pelajaran
e) Fasilitas, makanan, kesehatan, tempat bermain
f) Fasilitas transportasi (khususnya bagi mereka yang rumahnya jauh dari sekolah)
g) Peraturan tentang kunjungan orang tua ke sekolah.

2) Memasuki SLTP

a) Jadwal kegiatan sekolah
b) Mata pelajaran yang ada (berikut nama-nama gurunya)
c) Kegiatan ko-kurikuler
d) Fasilitas sumber belajar (perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja)
e) Sarana penunjang pelayanan kesehatan, BK)
f) Peraturan sekolah serta hak dan kewajiban siswa dan orang tua
g) Keadaan fisik sekolah
h) Prosedur penerimaan

3) Memasuki SLTA
a) Mata pelayaran dan pembidangannya
b) Jurusan atau program-program yang disediakan
c) Hubungan antara satu jurusan atau program dengan pekerjaan atau kegiatan di masyarakat yang lebih luas
d) Tersedianya latihan-latihan khusus
e) Jadwal kegiatan belajar dan latihan
f) Kegiatan ko dan ekstrakurikuler yang disediakan
g) Tuntutan perkembangan sikap dan kebiasaan belajar
h) Peraturan sekolah, hak dan kewajiban siswa, dll.

4) Memasuki Perguruan Tinggi
Secara garis besar informasi pendidikan yang diperlukan para (calon) lulusan SLTA adalah
a) Lembaga pendidikan yang menyajikan program-program yang lebih spesifik
b) Beasiswa dan berbagai kemungkinan tunjangan yang dapat diperoleh beserta syarat-syarat dan cara-cara melamarnya
c) Program-program latihan khusus
d) Kemungkinan lain yang dapat dimasuki oleh lulusan SLTA

b. Informasi Jabatan

Saat-saat transisi dari dunia pendidikan kedunia kerja sering merupakan masa yang sangat sulit bagi banyak orang muda. Untuk memungkinkan mereka dapat dengan mudah dan aman melalui saat-saat transisi mereka membutuhkan banyak pengetahuan dan penghayatan tentang pekerjaan atau jabatan yang akan dimasukinya itu semua dapat diperoleh melalui penyajian informasi jabatan.

Informasi jabatan atau pekerjaan yang baik sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:
1) Struktur dan kelompok-kelompok jabatan atau pekerjaan utama
2) Uraian tugas masing-masing jabatan atau pekerjaan
3) Kualifikasi tenaga yang diperlakukan untuk masing-masing jabatan
4) Cara-cara atau prosedur penerimaan
5) Kondisi kerja
6) Kesempatan-kesempatan untuk pengembangan karier
7) Fasilitas penunjang untuk kesejahteraan pekerja; seperti kesehatan, olah raga dan rekreasi, kesempatan pendidikan bagi anak-anak dan sebagainya.

c. Informasi Sosial-Budaya
Manusia ditaksirkan berpusat-pusat, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Mereka dijadikan seperti itu bukan untuk saling bersaing dan bermusuhan, justru supaya saling mengenal, saling member dan menerima sehingga terciptanya kondisi yang dinamis, berkembang dan maju.
Hal ini dapat dilakukan melalui penyajian informasi social-budaya yang meliputi:
1) Macam-macam suku bangsa
2) Adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan
3) Agama dan kepercayaan-kepercayaan
4) Bahasa terutama istilah-istilah yang dapat menimbulkan kesalah pahaman suku bangsa lainnya.
5) Potensi-potensi daerah
6) Kekhususan masyarakat atau daerah tertentu

2. Metode Layanan Informasi di Sekolah
Pemberian informasi kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara:

a. Ceramah
Ceramah merupakan metode pemberian informasi yang paling sederhana, mudah dan murah dalam arti bahwa metode ini dapat dilakukan hamper oleh setiap petugas bimbingan di sekolah. Disamping itu teknik ini juga tidak memerlukan prosedur dan biaya yang banyak. Penyajian informasi dapat dilakukan oleh kepala sekolah, konselor, guru-guru dan staf sekolah lainnya. Atau dapat juga dengan mendatangkan narasumber, misalnya dari lembaga-lembaga pendidikan. Departemen Tenaga Kerja badan-badan usaha dan lain-lain.

b. Diskusi
Penyajian informasi kepada siswa dapat dilakukan melalui diskusi. Diskusi semacam ini dapat diorganisasikan baik oleh siswa sendiri maupun oleh konselor atau guru. Apabila diskusi penyelenggaranya dilakukan oleh para siswa, maka perlu dibuat persiapan yang matang. Siswa hendaknya didorong untuk mendapatkan sebanyak mungkin bahan informasi yang akan disajikannya itu dari tangan yang lebih mengetahuinya. Konselor, guru bertindak sebagai pengamat dan sedapat-dapatnya memberikan pengarahan ataupun melengkapi informasi-informasi yang dibahas didalam diskusi.

c. Karyawisata
Karyawisata merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar-mengajar yang telah dikenal secara meluas baik oleh masyarakat sekolah maupun masyarakat umum. Dalam bidang bimbingan dan konseling, karyawan mempunyai dua sumbangan pokok. Pertama, membantu siswa belajar dengan menggunakan berbagai sumber yang ada dalam masyarakat yang dapat menunjang perkembangan mereka. Kedua, memungkinkan diperolehnya informasi yang dapat membantu pengembangan sikap-sikap terhadap pendidikan, pekerjaan dan berbagai masalah dalam masyarakat.
Penggunaan karyawisata untuk maksud membantu siswa mengumpulkan informasi dan pengembangkan sikap-sikap yang positif, menghendaki siswa berpartisipasi maupun pelaksanaan berbagai kegiatan terhadapap objek yang dikunjungi.

d. Buku Panduan
Buku-buku panduan dapat membantu siswa dalam mendapatkan banyak informasi yang berguna. Selain itu siswa juga dapat diajak membuat “buku karier” yang merupakan kumpulan berbagai artikel dan keterangan tentang pekerjaan atau pendidikan dari Koran-koran dan media cetak lainnya. Pembuatan-pembuatan buku-buku dibawah bimbingan langsung konselor. Versi lain dari “buku karier” itu menempelkan potongan atau guntingan rubric yang mengandung nilai informasi pendidikan jabatan dari Koran atau majalah pada “papan bimbingan”.

e. Konferensi Karier
Dalam konferensi karier, para narasumber dari kelompok-kelompok usaha, jawatan atau dinas lembaga pendidikan, dan lain-lain. Yang diundang mengadakan penyajian tentang berbagi aspek program pendidikan dan latihan atau pekerjaan yang diikuti oleh para siswa. Penyajian itu dilanjutkan dengan Tanya jawab dan diskusi yang secara langsung melibatkan siswa. Konferensi karier dilakukan dengan mengikuti salah satu pola dibawah ini yaitu.
Pola pertama, menyisihkan waktu selama satu jam atau lebih di luar hari-hari sekolah setiap semester selama waktu ini siswa dibagi atas beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mengadakan diskusi dengan narasumber yang ditentukan sebelumnya.

Pola kedua, menyediakan waktu sehari penuh atau lebih setiap semester untuk mengadakan konferensi. Pelaksanaan konferensi diawali dengan pertemuan umum, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan kelompok. Dalam kesempatan ini siswa diberi kesempatan untuk mengikuti sejumlah pertemuan yang berbeda.
Pola ketiga, menyediakan jadwal konferensi dengan mengadakan pertemuan sekali setiap minggu. Siswa dapat mengikuti diskusi sesuai dengan bidang-bidang yang diminatinya ini tidak saja menguntungkan bagi siswa untuk berperan serta dalam berbagai administrasinya tidak terlalu merepotkan.
Pola keempat, mengadakan pecan bimbingan karier selama satu minggu terus menerus.

3. Layanan Informasi di Luar Sekolah
Layanan informasi juga banyak diperlukan oleh warga masyarakat diluar sekolah. Jenis-jenis informasi yang diperlukan itu pada dasarnya sejalan dengan informasi yang telah diuraikan yaitu informasi berkenaan dengan penghidupan yang lebih luas yaitu peri kehidupan beragama, berkeluarga, bekerja, bermasyarakat.
Cara-cara penyajian informasi kepada warga masyarakat sebagaimana cara-cara penyajian, orientasi, juga amat tergantung pada jenis informasi yang diperlukan dan siapa yang memerlukannya.


PENUTUP

Dengan tulisan ini dibuat diharapkan siswa dapat memperoleh informasi dengan bakat dan minat yang mereka miliki dan juga diharapkan memperoleh karier yang mereka pilih. Sesuai dengan layanan informasi ini dapat mengarahkan siswa maupun masyarakat guna memperoleh dunia karier yang berguna untuk dirinya dan juga masa depannya sehingga siswa maupun masyarakat dapat mengembangkan bakat serta minat mereka.

No comments:

follow

Followers

My Blog List