Baca Selanjutnya Di: http://entry44.blogspot.com/2010/04/cara-membuat-link-berkedip-saat-kursor.html#ixzz1NzR3zzVK simfony jiwa: bukti kucing tiada najis dalam segi Islam

Translate

lagi nge-hop

Friday, February 24, 2012

bukti kucing tiada najis dalam segi Islam

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa hambanya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun ketika ia sampai di rumah Aisyah, teryata Aisyah sedang solat. Lalu dia memberikan isyarat untuk menyimpannya.

Sayangnya setelah Aisyah selesai mendirikan solat, dia lupa adanya bubur. Datanglah seekor kucing lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika Aisyah melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing dan Aisyah memakannya.

Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling”. Aisyah pernah melihat Rasulullah SAW berwudhuk dari sisa bekas jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Nabi menekankan di dalam beberapa hadisnya bahwa kucing itu tidaklah najis. Malah diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minuman kucing. Kenapa Rasulullah Saw berani mengatakan bahwa kucing tidak menjadi najis kepada manusia Jawabannya, kulit kucing mempunyai otot-otot yang berfungsi untuk melawan sel bakteria. Otot kucing juga dapat menyesuaikan diri dengan sentuhan otot manusia. Pada permukaan lidah kucing pula dilapisi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini berbentuk bengkok mengucup seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setitis pun air yang akan jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar boleh membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Kalaulah bukan dari wahyu Allah tentulah Rasulullah SAW tidak akan berani mengatakan bahwa kucing itu bersih. Segala sesuatu yang baru ditemui oleh para ilmuwan pada zaman moden ini, telah diketahui ilmunya oleh Rasul Kita Muhammad saw sejak 1500 tahun yang lalu.

Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing mengikut perbagai perbedaan usia, posisi kulit, punggung, bagian dalam tapak kaki, bibir, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sampel. Di samping itu, kuman juga diletakkan pada bagian-bagian tertentu. Diambil juga cairan khusus (air liur) yang berada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang didapati adalah:
1. Hasil yang diambil dari kulit luar tidak mempunyai kuman, meskipun dilakukan berulang kali.
2. Tempat yang kuman sengaja diletakkan menunjukkan hasil negatif sekitar 80% (20% mempunyai kuman), jika dilihat dari air liurnya. Ini menunjukkan kucing dapat melawan kuman yang diberikan kepadanya.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga menunjukkan ketidak hadiran kuman.
4. Hanya sekali kuman dijumpai semasa proses penelitian. Kuman ini termasuk dalam kumpulan kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang selalunya membiak dalam tubuh manusia dalam jumlah yang kecil seperti enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan membiak dalam lingkungan 50 ribu pertumbuhan.
5. Kajian tidak menemui jenis kuman yang beragam dan berbahaya. Perbagai sumber yang dipercayai dan hasil penyelidikan laboratorium menyimpulkan bahawa kucing tidak mempnyai kuman dan mikrobakteria. Air liurnya bersih dan boleh membersihkan seluruh badannya.

Ulasan para doktor yang bergerak dalam bidang kuman, Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Klinik Haiwan Baitharah, jarang sekali ditemui kehadiran kuman pada lidah kucing. Jika mempunyai kuman, itu menunjukkan kucing itu akan atau sedang sakit.

Selain itu, Dr. Gen Gustafsirl menemui kuman yang banyak pada anjing, manusia 25% dari anjing, kucing mempunyai separuh kuman dari manusia. Doktor hewan di klinik hewan Damaskus, Said Rafah menegaskan bahwa kucing mempunyai alat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak menyukai air karena air merupakan tempat yang sangat subur dalam pertumbuhan bakteria. Kucing juga sangat menjaga kestabilan suhu tubuhnya. Jika diperhatiakan, kucing tidak banyak berjemur dan tidak suka mendekati air. Tujuannya agar bakteria tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor yang membuatkan kuman tidak ada pada tubuh kucing.

--Indahnya menjadi umat Nabi Muhammad SAW-- — bersama Tetet Sutardjo dan 4 lainnya.

No comments:

follow

Followers

My Blog List