Baca Selanjutnya Di: http://entry44.blogspot.com/2010/04/cara-membuat-link-berkedip-saat-kursor.html#ixzz1NzR3zzVK simfony jiwa: berdamai dengan rasa

Translate

lagi nge-hop

Saturday, May 12, 2012

berdamai dengan rasa

Bismillah hirrohmaa nirrohim...



Ada apa dengan hati? Pusing ku memikirkannya.., Kadang kuanggap debu yang terbawa angin dan hanya mampir sekejap saja... Segera aku menyekanya dengan saputangan dalam angan... Aku hanya ingin menetralisir rasa agar steril dari semua yang kuanggap tak penting untuk sekedar hinggap....

Lain waktu, eh…kembali datang.., Angin memang tak pandang membawa apa dan harus mampir di mana, angin memang pemurah, memberi tumpangan pada siapa saja dan pada apa saja.... Kali ini mampir lagi, namun ku seka sedikit saja, kukatakan pada diriku, nanti akan kubasuh biar lebih cemerlang... Aku pun tersenyum, seraya mengalihkan fikiran... : )

Kali ini, aku tak kuasa.., Yang diserangnya adalah organ yang berkaitan dengan seluruh rasa... Menyerang otak, fikiran, dan tentunya di mana lagi kalau bukan tempat penuh humus untuk bercocok tanam dan menyemai rasa, HATI... Aku tak kuasa, terlalu berat.., Bibirku berucap istighfar, terus melawan fikiran yang sedari tadi selalu terbayang rasa itu... :x

Kali ini aku mendesah, lemah namun pasti.., Ya Allah, apa yang menderaku? Sempat terfikir bahwa aku harus mengakui hal ini kepadanya, toh tak ada yang terdzolimi dengan apa yang kurasa, karena semua manusia di dunia pasti juga merasakannya.... ^__^

Aku tak harus berbohong untuk sesuatu yang wajar bagi logika, ya logika kita sebagai manusia.., Click Me~
Aku harus berani mengakuinya, rasa itu ada karena satu kata penuh makna, yaitu ‘cinta’. Ah… lega rasanya, sudah kuteriakkan dalam hati… hehe walaupun –dia­– tak mendengarkannya... >__<

Baiklah, kali ini aku berdamai dengan rasa.., Ya Allah…Engkau tak hanya memberikan rasa sedih dan senang pada setiap hamba, namun Engkau berikan juga semua rasa... Pelangi itu terlalu indah untuk dihapuskan, namun takkan indah jika terlukis paksa tanpa ridho dariMu..., Ilahi Robbi, -dia- yang kau cipta, dalam pandanganku biasa saja, apa adanya, satu hal yang kusuka bagus agamanya, hmmmmm…. tapi, ada tapinya ya Allah, ’Apakah demikian dalam padanganMu?’. Ah, Aku tak mau menerka-nerka. Biarlah waktu yang akan menentukan arah dan memberi jawab sesuai kehendak Yang Kuasa...

Yaa Allah… Kau tahu sejauh mana bentuk ikhtiarku, namun, aku tak berani memastikan sejauh mana –dia- berikhtiar, karena itu semua rahasia... Ya Allah… jikalau telah tiba waktunya, maka izinkanlah.., Namun aku tak berani melangkah tanpa kehendakMu, tak berani memelihara rasa tanpa seizinMu, maka biarlah kusimpan sejenak atau selamanya... Ya Allah… KAU Berkuasa atas segala rasa, maka kini satu yang kupinta, titip RINDU-ku untuknya Yaa Robbi.
Click Me~  Click Me~

No comments:

follow

Followers

My Blog List