Gangguan mental terjadi biasanya setelah masa remaja atau pada masa setengah tua.Bagi sebagian lagi gangguan sudah terjadi pada masa remaja secara tiba-tiba, dan dasar dari gangguan sudah ada sebelumnya, tetapi si anak masih berhasilmenutupinya. Jika terdapat alasan seperti penyakit, rintangan atau kehilangan dari seorang yang dicintai maka alasan itu dapat menyebabkan kehilangan kontrol, sehingga gangguan bisa saja menjadi nyata. Kadang alasan tersebut tak tampak menjadi masalah, tetapi karena stres yang menumpuk sehingga tak terpikul lagi.
Kita sekarang bisa mengetahui bahwa menilai anak remaja tidak cukup dengan menilai kepandaiannya, rajin atau malas, baik atau nakal. Tetapi sebaiknya kita mencari tanda, apakah mereka mempunyai gangguan atau tidak.
Gangguan dapat digolongkan dalam 4 kelompok:
- Stres normal dan bersifat temporer
merupakan akibat dari tugas baru yang dihadapi anak-anak remaja. Tugas-tugas ini dirasakan sebagai tekanan dan dapat disebabkan oleh para orang tua, teman-temannya, kejadian-kejadian di luar atau oleh dirinya sendiri. Stres semacam ini mengakibatkan hambatan untuk sementara, tetapi ia masih berfungsi dengan baik.
Gangguan ini bersifat umum, seperti: mencuri, berbohong, menipu, dll. Tetapi juga bersifat khas remaja, seperti: seks, ngebut, narkotik, dan sebagainya.
- Gangguan mental/ neurotis
berarti hambatan-hambatan dalam perkembangan seseorang yang bukan merupakan gangguan total sehingga orang itu masih dapat berfungsi cukup baik, tetapi kemungkinan agak berkurang kemampuan dari yang sebenarnya. Yang lebih penting lagi, ia dapat membedakan antara realitas yang terjadi di sekitarnya dan ciptaan-ciptaan khayalannya.
- Penyakit mental/ mental illnes
berarti bahwa si remaja telah kehilangan kontak dengan realitas. Ia tidak dapat membedakan antara realitas dan ciptaan khayalannya,dan hidupnya dikuasai oleh khayalan.
